Network
Menurut Dedih, untuk yang dirawat akibat menenggak miras masih ada tiga orang di IGD. Kondisinya masih dalam perawatan intensif oleh petugas medis.
"Informasinya yang meninggal dunia ini akibat menenggak alkohol murni atau miras oplosan dicampur dengan kuku bima. Alkohol murni itu buat luka, bukan untuk di konsumsi, kebayang efeknya buruk ke tubuh," kata Dedih.
Adapun empat orang yang tewas akibat minun miras oplosan tersebut adalah Dani Hendrawan (22) yang tewas pada Senin 4 Oktober, sekitar pukul 12.30 WIB yang merupakan warga asal Kampung Cibangun, Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang.
Kemudian, seorang pelajar SMK Abdul Muhi (16) meninggal dunia pada Senin 4 Oktober pukul 05.00 WIB di rumahnya dan telah dimakamkan di kampung halamannya.
Kemudian dua orang yaitu Pipin (25) dan Fahmi (22) meninggal di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD SMC, pada Selasa 5 Oktober pukul 06.00 dan 09.00 WIB.
Sementara yang masih dirawat ada tiga orang yaitu Erwin (30) asal Kampung Eureunmoyan Desa Nanggerang Kecamatan Cigalontang, Andri (25) warga Kampung Cibangun Desa Tenjonegara Kecamatan Cigalontang dan Jajang Irawan (18).
Baca Juga: Misteri Jembatan Cirahong Tasikmalaya, Tempat Langganan Orang untuk Bunuh Diri, Banyak Hantu?
Dikatakan Dedih, informasi dari masyarakat menyebutkan ada 15 orang yang minum oplosan. Maka dari itu, akan dilakukan pengecekan ke TKP, mencari bekas minuman.
"Tiga orang masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan, akan dicoba nanti ke peminum lainnya yang kondisinya tidak separah yang di rawat di IGD RSUD," ucapnya.
