Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Mengenali Ciri-ciri Perbedaan Ustadz dan Dukun

- 26 September 2021, 06:12 WIB
Polisi menunjukkan bukti adanya bercak darah di jaket milik Yosef dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Polisi menunjukkan bukti adanya bercak darah di jaket milik Yosef dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. /Tangkapan layar YouTube Suara Hati Sang Istri/

DESKJABAR – Lanjutan mencari pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, sejumlah orang membantu dengan hal-hal ghaib, dimana orang mungkin akan bertanya apakah sebenarnya dilakukan oleh ustadz atau dukun ?

Dalam mencari pembunuh ibu dan anak di Subang, umat Islam mungkin penasaran mengenali ciri-ciri perbedaan antara ustadz, ataukan oleh dukun.

Dunia perdukunan atau sihir adalah hal klasik di Indonesia, dimana Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan mengenali ciri-ciri perbedaan ustadz dengan dukun atau tukang sihir.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, di Indonesia banyak sekali dukun atau tukang sihir mengaku atau menyamar menjadi ustadz, da’i, haji, atau kyai (yang dimaksud kyai haji), menggunakan kopiah hitam, putih, bahkan surban, dll.

Baca Juga: Gibran Tersesat di Gunung Guntur dan Kejadian Mistis, Ustadz Abdurrahman Al-Amiry Menjelaskan

“Banyak orang awam tertipu dengan tampilan tersebut,” ujar Ustadz Khalid Basalamah, seperti dikutip dari YouTube Ceramahustadzkhalid, berjudul Ciri ciri Dukun yang Menyamar Sebagai Ustadz, diunggah 30 Mei 2017.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, ada ciri-ciri untuk membedakan mana ustadz, dai, haji, atau kyai haji yang asli, dengan mana merupakan penyamaran dukun atau tukang sihir.

Disebutkan Ustadz Khalid Basalamah, ciri-ciri dukun atau tukang sihir :

  1. Pasien ditanya nama ibu kandung, bukan ayah kandung. Disayangkan, banyak lembaga yang mengikuti cara-cara para penyihir. Padahal dalam agama Islam, yang benar adalah menanyakan siapa nama ayah kandung.
  2. Meminta hewan dengan kriteria tertentu, misal ayam hitam, ayam putih, jenis burung-burungan, kambing, dll. Hal ini mustahil dilakukan oleh uztadz, dai, dan kyiai haji, yang benar.
  3. Meminta darah dari hewan yang disembelih, apalagi melakukan dengan cara aneh. Biasanya, hewan hasil sembelihan itu dibuang di reruntuhan, sela-sela pohon, dll, karena tujuan sebenarnya adalah sesajen kepada setan.
  4. Meminta jejak dari orang yang datang maupun sasaran, misalnya pakaian, pakaian dalam, sisir, kuku, rambut, foto, dll.

Baca Juga: FREE Fire Max Rilis 28 September, Inilah Cara Download Garena FF Max di PC, Pertempuran Jadi Mengasyikan

“Padahal, orang yang datang itu juga disihir agar terus datang atau menjadi langganan,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.

  1. Membuat mantera dengan huruf-huruf atau simbol dengan bentuk segiempat, lingkaran, dll, bahkan juga termasuk menggunakan tulisan Arab.
  2. Membuat atau memberikan jimat, yang dilipat dalam potongan besi, kulit, perak, dll.
  3. Memberikan benang dari bulu binatang.
  4. Memberikan barang-barang untuk ditanam pada tanah
  5. Memberikan mantera dan tulisan-tulisan di atas kertas untuk dibakar saat matahari terbenam, terbit matahari, atau siang hari.
  6. Menuliskan huruf-huruf terputus seperti pada bejana, piring, pisin, ditambah menggunakan wangi-wangian, kemudian tulisan itu dicairkan dimana pasien disuruh meminumnya.
  7. Menyediakan air yang di dalamnya disimpan kertas bertuliskan mantera-mantera, bahkan meminta menggunakan air tersebut untuk mandi di tempat-tempat tidak terurus, hancur, kuburan terlantar, dsb.
  8. Di rumah dukun biasanya ada tanah atau pasir yang diikat karet, sebagai pertanda kesepakatan perjanjian dengan setan
  9. Membaca cangkir, menghidangkan minuman seperti teh, kopi, sirop, dll, makanan syarat, misalnya ketan, gandum, dll, yang sudah diberi mantera.
  10. Membaca telapak tangan, garis wajah,
  11. Menaruh kerikil, rumah kerang, biji kurma, biji gandum, dll, di atas kulit binatang buas atau di atas sepotong kain.
  12. Menuangkan timah yang sudah dicairkan pada sebuah wadah
  13. Memberikan cincin yang diukir simbol dan mantera, dengan bahasa “sudah diisi”, yang begini paling banyak di Indonesia.
  14. Memunculkan seolah simbol pengobatan, padahal tujuannya menipu orang awam dan orang bodoh. Bahkan, ada juga yang membacakan surat dari Al Qur’an, lalu di tengahnya dimasukan bahasa daerah, nama orang, dsb, itu juga ciri-ciri sihir.
  15. Menyuruh menggantungkan manik-manik,
  16. Bahkan, ada tukang sihir menuliskan ayat Al Qur’an kemudian ditetesi darah haid
  17. Memberikan benda-benda aneh, misalnya telur ditulisi tulisan arab, apalagi mantera,
  18. Menuruh membawa kain hitam, benang hitam, dll.
  19. Meminta barang-barang aneh, jika pasien tak sanggup, kemudian meminta diganti uang, misalnya tikus yatim, kera buta, dsb.
  20. Semua tukang sihir atau dukun, selalu bekerjasama dengan jin qorin seseorang. “Yang ini, cirinya adalah mengabarkan masalah yang dihadapi seseorang,”
  21. Memberikan air kepada pasien, dan menyuruh meletakan di bawah cahaya bintang-bintang.
  22. Komat-kamit membaca mantera yang tidak bisa dipahami maknanya.
  23. Menuruh pasien membundeli benang-benang pada pohon-pohon tertentu.

“Nah kalau ada ciri-ciri disebutkan itu, biarpun orangnya pakai kopiah, atau apa, jangan dipercaya, itu pasti dukun. Sebab, kalau ustadz, da'i. dan kyiai haji, mustahil melakukan hal itu,” terang Ustadz Khalid Basalamah. ***

Baca Juga: Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Roh Pengendara NMAX ‘Dipinjam’ untuk Memberi Kesaksian

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Ceramahustadzkhalid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah