Network
DESKJABAR – Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, ada kemungkinan motif urusan uang di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Ada kemungkinan, motif pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, nekad menghabisi Amelia Mustika Ratu, demi memperoleh kelancaran uang dari yayasan tersebut.
Kuasa Hukum dari Yosep, yaitu Rohman Hidayat, mengatakan, ada kemungkinan motif pembunuh ibu dan anak di Subang, adalah urusan uang di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Mengapa demikian, menurut Rohman Hidayat, karena selama ini korban Amelia Mustika Ratu merupakan kepercayaan Yosep (pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional) dalam mengatur keuangan.
Dikatakan Rohman Hidayat, sebab selama ini, pengaturan keuangan Yayasan Bina Prestasi Nasional melalui Amelia Mustika Ratu tergolong ketat.
“Mungkin saja, ada orang yang sangat berkepentingan ingin kemudahan keuangan dari Yayasan Bina Prestasi Nasional,” ujar Rohman Hidayat, kepada DeskJabar, di Bandung, baru-baru ini.
Keterangan Rohman Hidayat itu dikatakan hanya sebatas dugaan dirinya, dengan melihat fenomena yang terjadi pada orang-orang di lingkaran Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Sebab, kata Rohman Hidayat, pengungkapan pembunuh ibu dan anak di Subang adalah wewenang polisi. Namun menjadi lama, karena polisi harus benar-benar mengumpulkan bukti-bukti kuat.
Baca Juga: Sebanyak 1.677 Sekolah di Kota Bandung Boleh Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Namun kuasa hukum Yosep, yaitu Rohman Hidayat yakin kasus ini terkait dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan Bina Prestasi Nasional yang begerak di bidang pendidikan, didirikan oleh Yosef dan saat ini menaungi dua lembaga pendidikan yakni SMK dan SMP.
Pihak keluarga korban pembunuh ibu dan anak di Subang kesal dan marah karena pelaku hingga saat ini belum juga terungkap. Mereka menilai aksi yang dilakukan pelaku begitu sadis dan seperti tindakan PKI.
Hal itu dikemukakan kakak korban Tuti Suhartini yakni Yeti Mulyati, yang menyatakan mereka sudah terlalu jengkel dan marah dengan tindakan biadad yang dilakukan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
Baca Juga: TERBARU, Kakak Korban Sebut Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Sadis Bagaikan PKI
Kejadian biadab yang menimpa Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu pada 18 Agustus lalu, menurut Yeti Mulyati seperti tindakan PKI yang pernah terjadi pada peristiwa G 30 S PKI pada 30 September 1965.
Menurut Rohman, Yayasan Bina Prestasi Nasional didirikan tahun 2008 dengan bantuan Bupati Subang saat itu, Eep Hidayat. Sebab, Yosep dan adiknya, Mulyana, adalah tim sukses Eep Hidayat.
Tahun 2009, didirikan SMK yang saat itu masih menempel di gedung SD di daerah Cijengkol Subang, dengan Yosef sebagai pendiri. Sudah ada dua lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional yaitu SMK dan SMP.
Baca Juga: Maling Jemuran Kembali Muncul di Desa Tanimulya, Ngamprah, Bandung Barat, Warga Kebingungan
Adapun susunan Kepengurusan Yayasan Bina Prestasi adalah, Pendiri Yosep, Ketua Yoris, Sekretaris Amalia Mustika Ratu, dan Bendahara Tuti Suhartini.
Sementara itu, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terbaru adalah Polisi kembali memanggil Yosep, suami sekaligus ayah dari korban Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), Amelia Mustika Ratu alias Amel Subang.
Pemanggilan Yosep tersebut dilakukan Polisi pada Kamis 23 September 2021 sekitar pukul 15.00 WIB di Mapolres Subang untuk mengusut kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. ***
