Orang Memakai Tato, Lain Zaman Sekarang Lain Zaman Dahulu

- 14 Agustus 2021, 06:00 WIB
Seorang pria bertato mendapat suntikan vaksin saat kegiatan Serbuan Vaksinasi COVID-19 massal di Lapangan Merdeka Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (2/7/2021). ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.
Seorang pria bertato mendapat suntikan vaksin saat kegiatan Serbuan Vaksinasi COVID-19 massal di Lapangan Merdeka Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (2/7/2021). ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc. /FB Anggoro/ANTARA FOTO

Walau pun, ada pula saat itu ada orang-orang bukan penjahat, memakai tato sebagai hiasan pada tubuhnya.

Mengetahui banyak orang pada tubuhnya ada tato tewas ditembak dan mayatnya dimasukan karung, kemudian banyak orang ramai-ramai membersihkan tubuhnya dari tato.

Baca Juga: Di Bandung, Sebagian Warga Pernah Gemar Makan Roti Bulukan, KENANGAN TAHUN 1980-AN

Karena pada masa itu alat pembersih tato belum ada, maka dengan segala upaya banyak orang berupaya menghilangkannya.

Ada yang misalnya menggunakan setrika panas, sampai kulitnya melepuh. Tak sedikit karena luka bakarnya tak sembuh, kemudian meninggal dunia.

Baru sekitar tahun 1986, aksi petrus kemudian berhenti. Ini pun bersamaan dengan mulai hampir tak terlihat lagi ada orang yang pada tubuhnya ada tato.

Baca Juga: KENANGAN TAHUN 1980-an, Ngebreak Radio Komunikasi Pernah Sebagai Alat Pacaran di Udara

Orang-orang memakai tato baru terlihat lagi pada pertengahan sekitar tahun 1999-an.

Bahkan, pada tahun 2000-an, mulai terlihat wanita yang pada badannya ada tato, terutama di tangan.

Namun saat itu, wanita yang memakai tato lebih banyak terlihat sebagai wanita preman di terminal bus dan angkot. ***

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x