Siapkan Diri Hadapi Disrupsi Era Digital, Komunikasi Unpas Miliki Laboratorium Multimedia

- 3 Mei 2021, 21:14 WIB
Dekan FISIP Universitas Pasundan Dr M Budiana, MSi memberikan sambutan pada Soft Launching Lab Multimedia Ilkom Unpas dan Semarak Ramadhan ‘Restorasi Diri Menuju Ridlo Ilahi’ 1442 H di Aula Suradireja Kampus FISIP Unpas Jalan Lengkong Besar Kota Bandung, Senin 3 Mei 2021.
Dekan FISIP Universitas Pasundan Dr M Budiana, MSi memberikan sambutan pada Soft Launching Lab Multimedia Ilkom Unpas dan Semarak Ramadhan ‘Restorasi Diri Menuju Ridlo Ilahi’ 1442 H di Aula Suradireja Kampus FISIP Unpas Jalan Lengkong Besar Kota Bandung, Senin 3 Mei 2021. /Istimewa/

Budiana menyambut gembira sudah banyak lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Unpas yang terserap dalam beragam lapangan pekerjaan. “Bahkan, tidak hanya secara eksternal. Sudah banyak fakultas di lingkungan Universitas Pasundan yang juga mengandalkan upaya pemasaran lembaga masing-masing kepada para lulusan Komunikasi FISIP Unpas sendiri. Setidaknya sudah empat yang melakukannya, yakni Fakultas Ekonomi, Hukum, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Teknik. Rekognisi dari internal Unpas apalagi dari esksternal tentu sebuah hal yang menggembirakan,” katanya.

Baca Juga: Akses Tol Bandara Kertajati Difungsikan Jika Haji 2021 Dibuka

Waspada

Sementara itu, pada paparannya, dr Trias Nugrahadi meminta semua sivitas akademika FISIP Unpas selalu mengedepankan kewaspadaan di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini. “Target pemerintah untuk mencapai 70 persen vaksinasi pada akhir 2021 nampaknya sulit diwujudkan karena keterbatasan ketersediaan vaksin. Menghadapi rencana pembelajaran tatap muka di semua jenjang pendidikan pada Juli mendatang kemudian momen Idulftri dan nanti Agustus, mutlak harus membuat kita semakin meningkatkan disiplin protokol kesehatan,” ucap Trias.

Potensi terjadinya penularan harus terus diantisipasi lewat disiplin penerapan prokes dalam keseharian, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menjauhi kerumunan. “Secara personal kita semua juga harus bisa menjaga kesehatan diri masing-masing dengan selalu menjaga pola asupan makanan termasuk pada bulan Ramadan ini,” katanya.

Di sisi lain, pada pemaparannya, KH Asep Totoh Gozali menguraikan bahwa selain membaca tanda-tanda dan berusaha mendapatkan malam lailatul qadar, hendaknya setiap Muslim juga memahami arti dan makna lailatul qadar itu sendiri.

Baca Juga: Kabar Gembira, Destinasi Wisata Raja Ampat Tetap Buka Selama Masa Liburan Lebaran

Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-An’am yang berbicara tentang kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia).  

“Kemudian, qadar berarti sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: ‘pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan’," demikian disampaikan KH Asep Totoh yang dalam uraiannya banyak menyelipkan humor cerdas dan mengundang derai tawa hadirin.***

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah