Pemudik Dini Mulai Tampak di Cimahi, Berharap Tiba di Kampungnya Sebelum Ada Larangan Mudik

- 2 Mei 2021, 17:50 WIB
Sejumlah pemudik dini menunggu bis ke Jawa Tengah, di Cimahi, Minggu, 2 Mei 2021
Sejumlah pemudik dini menunggu bis ke Jawa Tengah, di Cimahi, Minggu, 2 Mei 2021 /Kodar Solihat/DeskJabar

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio juga sependapat, pola masyarakat dalam menghadapi pandemi ini belum berubah dan sebagian justru tidak peduli dan abai dengan protokol kesehatan menjelang musim mudik tahun ini.

Faktor lainnya adalah apakah pemerintah daerah benar-benar sudah menyiapkan sumber daya untuk melakukan 3T (testing, tracing dan treatment) untuk para pemudik. Bisa jadi puluhan daerah memang terlihat sudah siap tapi ratusan lainnya apakah sudah sungguh-sungguh menyiapkan hal itu.

 

Libur mudik lebaran akan berbeda dengan libur lainnya, karena budaya silaturahim atau mengunjungi kerabat melekat pada mudik Lebaran, artinya akan banyak kumpul-kumpul dalam skala mikro yang memungkinkan terjadinya penularan virus itu. Apalagi kumpul dalam keluarga akan mempunyai risiko penularan 10 kali lebih tinggi dibanding kluster lainnya.

Baca Juga: Pasar Tanah Abang Jakarta Diserbu Pengunjung Jelang Lebaran, Jadi Topik Trending Twitter

Mulai melonjak

Masih menjadi tanda tanya apakah angka 300 ribu pemudik angkutan umum terlampaui tahun ini. Namun, dari fenomena yang terjadi saat ini, dalam sepekan terakhir ratusan ribu pemudik dini sudah bergerak ke kampung halaman.

Dan untuk keperluan analisa seharusnya hitungan jumlah pemudik angkutan umum tahun ini sudah mulai dicatat sebelum larangan mudik diberlakukan, tidak seperti biasanya yang perhitungan mulai pada H-7 sampai H+7 saja.

Sejumlah terminal angkutan umum di daerah sudah mencatat lonjakan penumpang sebelum larangan mudik diberlakukan, salah satunya di Terminal Rajabasa Bandarlampung yang mencatat kedatangan penumpang dengan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) naik 498 persen dari pertama puasa Ramadhan hingga Selasa (27/4) dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Komunitas Pendaki Indonesia Berbagi Inspirasi di Ramadhan 2021, Dapat Dukungan Facebook Indonesia

Tahun lalu selama 14 hari pertama Ramadhan tercatat hanya 854 orang dan tahun ini naik fantastis yaitu tercatat 5.030 orang, artinya mobilitas sudah terjadi sebelum larangan mudik diberlakukan. Angka ini harusnya menjadi peringatan bagi daerah lain untuk mulai mencatat kenaikan mobilitas ini sehingga bisa dasar bagi penyiapan aparat pemantauan di daerah.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x