Dari semua anak tersebut, kehidupan keluarga ini hanya ditopang oleh anak ketiga yang masih berumur 16 tahun. Ia selama ini kerja sebagai pelayan warung nasi dengan gaji Rp 1,5 juta per bulan. Uang tersebut Rp 1 juta diberikan untuk keluarga dan sisanya untuk kebutuhan sang anak sehari-hari.
Di rumah Dedi Supriatna, Dedi Mulyadi sempat melihat ke bagian dapur. Di sana ia menemukan setengah ekor ikan dan dua iris tempe yang baru selesai digoreng yang akan dijadikan lauk santap sahur oleh semua penghuni rumah.
“Walaupun ini dibagi semua orang tapi itu jadi penguat mereka dalam menghadapi bebannya hidup,” ujar Dedi Mulyadi.
Sebelum pulang Dedi pun memberikan sembako dan sejumlah uang untuk bekal keluarga tersebut selama bulan Ramadhan.
“Memberi tak akan pernah mengurangi. Berpuasa membangun tenggang rasa. Berbahagialah di atas kebahagian orang lain,” ujar Dedi.***