Turut hadir dalam acara Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Bidang Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti. Dalam sambutannya, Yuli sangat mengapresiasi keberadaan Koperasi Tani Agronative dan program Desa Tani Dompet Dhuafa Jabar.
“Desa Tani ini adalah suatu program yang memberikan kebermanfaatan dan menginspirasi para petani. Di masa pandemi yang melanda seluruh negeri ini, sektor pertanian tenyata masih memberikan andil yang positif," ujar Yuli.
Menurut dia, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan PDB pada sektor pertanian satu-satunya yang positif dengan peningkatan sebesar 1,75 persen dan subsektor hortikultura menyumbang peningkatan paling tinggi di angka 4,17 persen.
Baca Juga: MUI : Bencana Disebabkan Perilaku Manusia yang Merusak Alam
Lebih lanjut Yuli mengajak seluruh pihak terkait untuk mendukung para petani Indonesia, khususnya hortikultura agar bisa terus meningkatkan produksinya, bahkan sampai bisa memenuhi pasar ekspor. Pasar ekspor ini masih sangat terbuka lebar kesempatannya.
Yuli berharap keberadaan Koperasi Tani Agronative bisa menginspirasi para petani lainnya di seluruh daerah di Indonesia.
Kuatnya ikhtiar yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa Jawa Barat dan peran pendamping program bersama penerima manfaat serta kolaborasi kebaikan diantaranya dari Bazma Pertamina untuk Desa Tani 2 di Desa Suntenjaya, Prudential Syariah untuk Program Green House Desa Tani, Keluarga Muslim Citybank untuk Koperasi Pertanian Masyarakat, PT Audy Mandiri Indonesia untuk Green House Desa Tani.
Baca Juga: Ramadhan 2021, Inilah 5 Kota di Dunia yang akan Berpuasa Paling Lama dan Paling Sebentar
Disebutkan, ini menjadi semangat bagi Dompet Dhuafa Jawa Barat untuk mendorong kemandirian kelompok dengan membentuk wadah yg lebih besar bagi para petani di Desa Cibodas dan sekitarnya untuk melebarkan kebermanfaatan dengan membentuk Koperasi Produsen Agronative Pratama Indonesia.
Tahun ini adalah masa pendampingan dan pembinaan program Desa Tani tahun ketiga. Program yang telah berlangsung selama dua tahun dan memasuki tahun ketiga ini, sudah saatnya mengembangkan dan memperkuat sektor kelembagaan petani agar para petani bisa mandiri baik secara produksi sampai pemasaran hasil produksi.