DPDS Kota Tasikmalaya: Kemiskinan Tidak Akan Hilang, Tapi Harus Diupayakan Mengentaskannya

- 7 April 2021, 08:18 WIB
Rapat koordinasi (Rakor) Dewan Penguatan Daya Saing (DPDS) Kota Tasikmalaya upaya pengentasan kemiskinan, di Pemkot Tasikmalaya, Selasa 5 April 2021.
Rapat koordinasi (Rakor) Dewan Penguatan Daya Saing (DPDS) Kota Tasikmalaya upaya pengentasan kemiskinan, di Pemkot Tasikmalaya, Selasa 5 April 2021. /DeskJabar/Zair Mahessa/

DESKJABAR - Kemiskinan adalah masalah yang tidak mungkin bisa hilang sampai kapan pun. Namun begitu, kita harus berupaya untuk mengentaskannya. Demikian benang merah yang terungkap dari rapat koordinasi (Rakor) Dewan Penguatan Daya Saing (DPDS) Kota Tasikmalaya upaya pengentasan kemiskinan, Selasa 5 April 2021.

Pada rakor yang dipandu Ramdhan dari Bagian Ekonomi Pemkot Tasikmalaya di Ruang Rapat Wali Kota Tasikmalaya, Jawa Barat itu hadir antara lain, Bank Indonesia (BI), HKTI, KTNA, Kadin, Gapoktan, akademisi, Bappeda, Dinas Pertanian, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya di lingkungan Pemkot Tasikmalaya.

Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana mengatakan, upaya pengentasan kemisikinan harus bersinergi dengan upaya pemulihan ekonomi. BI sendiri dalam tahun 2021 ini telah merancang program pemulihan ekonomi daerah melalui pengendalian inflasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Agar Warga Tak Antre Urus Dokumen Kependudukan, Ini Dua Inovasi Disdukcapil Kota Bandung

Baca Juga: Info Covid-19, Kemiskinan dan Pengangguran di Bogor Bertambah, Simak Langkah Pemkab Untuk Mengatasinya

“Program kerja itu difokuskan pada optimalisasi kestabilan permintaan dan penawaran pangan, optimaslisasai program produktif dengan dana desa atau kelurahan, optimalisasi kerjasama antar kepala daerah di Priangan Timur dan optimalisasi program belanja bijak”, katanya.

Sementara itu Ketua Harian DPDS Kota Tasikmalaya Wahyu Trirachmadi mengatakan, secara umum definisi kemiskinan menurut Bank Dunia adalah ketidakmampuan seseorang dalam mencapai standar hidup yang minimum.

Menurut dia, ada empat jenis kemiskinan yang ada di masyarakat. Pertama kemiskinan absolut yakni jumlah pendapatannya di bawah angka kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan primernya seperti sandang, papan dan pangan.

Kedua kemiskinan relatif disebabkan oleh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyakarakat. Ketiga, kemiskinan kultural yang disebabkan oleh faktor budaya seperti malas, pemboros, gaya hidup, dll.

“Kemudian keempat yaitu kemiskinan struktural yang disebabkan karena struktur sosial adanya beberapa golongan masyarakat yang tidak ikut memanfaatkan sumber-sumber pendapatan yang ada, tidak adanya pemerataan kesempatan berusaha dan lain sebagainya”, katanya.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x