DESKJABAR – Dago, siapa sih yang tak mengenalnya. Hampir bisa dipastikan, orang yang tinggal di Bandung pasti sudah sangat akrab dengan yang namanya Dago.
Sebuah kawasan di Bandung Utara yang terkenal karena keasriannya, selain sebagai tempat wisata belanja dan kuliner.
Makanya, kawasan Dago ini, setiap akhir pekan, selalu ramai dikunjungi para wisatawan, baik warga lokal maupun luar Bandung.
Baca Juga: Wisatawan Dan Warga Pangandaran Bisa Gunakan WiFi Gratis, Simak Ke-7 Titik Lokasinya
Mungkin mereka beranggapan, tak lengkap kalau ke Bandung tak menyambangi kawasan Dago.
Apalagi, ketika Car Free Day (CFD) masih digelar setiap hari Minggu, kawasan Dago ini selalu disesaki pengunjung. Dari mulai yang jalan-jalan, olahraga, hingga yang sekedar kuliner, tumpah di Dago. Dago (Jalan Ir.H. Juanda) seolah menjadi magnet.
Tapi, tahukan Anda sejarah nama Dago? Atau asal usulnya?
Baca Juga: BARU TEJADI! Gempa Bumi Guncang Tasikmalaya Selatan Pagi Ini Jumat 19 Maret 2021
Konon, nama Dago sudah ada sejak zaman Belanda. Dulu, ceritanya, kawasan Dago itu merupakan tempat pertemuan orang-orang yang bermukim di Bandung Utara, sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke pasar.
Kala itu, jalan Dago masih berupa jalan setapak yang gelap gulita, dan menjadi satu-satunya akses menuju pasar di Bandung.