BEREDAR CERITA MISTIS: Lepas Magrib Kini Warga Enggan Melintas Tanjakan Cae Wado

- 12 Maret 2021, 11:23 WIB
Satu sudut ruas jalan di jalur Malangbong-Wado-Sumedang dmana bus Sri Padma Kencana yang membawa rombongan peziarah siswa SMP IT Al Muawanah terjun ke jurang di betulan tanjakan dan turunan Cae.
Satu sudut ruas jalan di jalur Malangbong-Wado-Sumedang dmana bus Sri Padma Kencana yang membawa rombongan peziarah siswa SMP IT Al Muawanah terjun ke jurang di betulan tanjakan dan turunan Cae. /DeskJabar/Istimewa/

DESKJABAR – Pasca musibah bus pariwisata Sri Padma Kencana yang membawa rombongan peziarah siswa SMP IT Al Muawanah, Cisalak Subang terjun ke jurang sedalam 20 meter di jalur jalan alternatif Malangbong-Sumedang, Jawa Barat,  turunan dan tanjakan Cae --lokasi kecelakaan-- mendadak menjadi perbincangan orang.

Bahkan kini beredar kabar cerita mistis jika turunan dan tanjakan Cae yang membentang sepanjang 2 km di punggung Gunung Cakrabuana di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, itu sangat angker.

Seorang warga yang mengaku bernama Ade (62) saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat 12 Maret 2021 menyebutkan turunan dan tanjakan Cae tempat bus terjun ke jurang diakui sejak dulu dipercaya angker. Di lokasi itu ada pohon rindang dan rumpun bambu yang menjadikan suasana redup . Apalagi di sepanjang jalan tersebut juga tidak ada satupun penerangan lampu yang menerangi jalan alternatif ini.

Baca Juga: Polisi Diminta Lebih Tegas Lagi Tertibkan Knalpot Bising, Peran Orang Tua Diperlukan  

Baca Juga: Bus Ukuran Besar Dilarang Melintas di Jalur Sumedang-Garut, Ini Alasannya

Baca Juga: HUMOR SUEB: Tolong Shafnya Direbonding Dulu..!

"Setelah dua hari pascakejadian (terjunnya bus Sri Padma Kencana), setelah magrib  warga enggan lewat ke jalan itu. Di sepanjang turunan Cae sejak dulu memang telah banyak peristiwa kecelakaan yang memakan korban”, katanya.

Dari informasi yang didapat, di turunan Cae ini sebelumnya telah terjadi kecelakaan di lokasi yang sama. Sebuah kendaraan Avanza terjun bebas ke jurang namun semua korban selamat dalam peristiwa tersebut.

Pada periode 1979-1980, di turunan dan tanjakan Cae juga ada sebuah kendaraan truk yang membawa rombongan penumpang grup kesenian calung Ki Jebrag Grup yang akan pentas di sebuah desa mengalami kecelakaan. Sebagian penumpang tewas di lokasi kejadian.

Kemudian, sembilan tahun lalu, tepatnya tahun 2012, di jalur lokasi yang sama kecelakaan terjadi menimpa bus Maju Jaya. Bus ini terperosok ke dalam jurang akibat rem blong saat melintas di turunan menikung.

Kejadian bus Maju Jaya itu hampir sama dengan peristiwa terperosoknya Bus Sri Padma Kencana. Waktu kejadiannya juga tidak jauh berbeda yakni menjelang waktu magrib. Terperosoknya bus Maju Jaya juga meminta banyak korban12 orang penumpang meninggal dan 26 penumpang lainnya mengalami luka-luka.

“Sedangkan pada tahun 2018, ada sebuah bus rombongan pengantin terperosok dan terbalik. Akibatnya satu orang tewas”, ujar Ade.

Dengan adanya peristiwa terbaru bus Sri Padma Kencana yang terjun ke jurang dan mengakibatkan banyak korban jiwa itu, seorang tokoh masyarakat di sana yang enggan disebutkan namanya berharap peristiwa tersebut menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali di masa mendatang.

“Terlepas dari kepercayaan mistis yang beredar, paling utama kita tetap harus hati-hati dan berdoa kepada Alloh SWT," katanya.

Sebagaimana diketahu, bus Sri Padma Kencana yang membawa rombongan siswa SMP IT Al Muawanah, Cisalak Subang yang pulang berziarah dari Pamijahan, Kabuaten Tasikmalaya terjun ke jurang di tanjakan Cae, Rabu 10 Maret 2021 pukul 18.30 WIB. Akibatnya  sebanyak 29 orang dikabarkan meninggaldunia dan 37 luka-luka.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x