Peuyeum Sampeu,  Di Zaman Kolonial Sangat Disukai Orang-orang Eropa, SEJARAH JAWA BARAT

- 26 Februari 2021, 18:57 WIB
Membersihkan singkong untuk dibuat peuyeum sampeu, tahun 1915
Membersihkan singkong untuk dibuat peuyeum sampeu, tahun 1915 /KITLV Universiteit Leiden Belanda

Salah seorang penggemar makan peuyeum sampeu, adalah biarawati terkenal di kalangan masyarakat dunia pemeluk agama Katolik Roma, yaitu Agnes Gonxha Bojaxhiu atau dikenal dengan Bunda Teresa (1910-1997).

Bunda Teres adalah biarawati berwarganegara India yang lahir di Turki, namun aslinya berdarah Albania.

Bunda Teresa memiliki catatan mengunjungi banyak negara di dunia, berkaitan misinya, melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan orang sekarat.

Baca Juga: Gubernur Jabar Berpesan Kepada Lima Kepala Daerah Dilantik, Tolong Jaga Benteng Intregritas

Diberitakan De koerier terbitan 29 Oktober 1932, saat itu Bunda Teresa mengunjungi Cicalengka, di tenggara Bandung. Niatnya saat itu adalah mengunjungi sebuah yayasan Katolik sekaligus berwisata menikmati keindahan alam Cicalengka.

Salah satu catatan dalam berita itu, bahwa Bunda Teresa di Cicalengka, Bunda Teresa sangat menikmati makanan lotek (namun disebut pula pecel), lalu sore hari menikmati suguhan minum teh dengan dua potong peuyeum sampeu.

Disebutkan pula, bahwa saat itu, makanan peuyeum sampeu termasuk menjadi oleh-oleh yang paling dinanti masyarakat Eropa. Karena itu, peuyeum sampeu termasuk makanan penting pada masa itu.

Baca Juga: Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan Berikrar Tepati Janji Saat Kampanye, Gajinya Dishodaqohkan 

Sangat bergizi

Bahkan, sampai menjelang pecahnya Perang Dunia II di Asia Tenggara, sejumlah suratkabar memberitakan, makanan peuyeum sampeu sangat dikenal dan disukai masyarakat Eropa yang bermukim di Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah