Berdasarkan catatan dikumpulkan DeskJabar dari sejumlah suratkabar yang tersimpan di Koninklijke Bibliotheek Delpher Belanda, disebutkan, bahwa Indisch Bronbeek merupakan semacam kompleks penampungan bagi para pensiunan militer saat itu.
Namun keberadaan Indisch Bronbeek kemudian menjadi heboh peristiwa pembunuhan massal semasa zaman pergolakan di Indonesia, pada sebuah periode singkat yang disebut Masa Bersiap pada akhir tahun 1945 dan awal tahun 1946.
Baca Juga: Pemerintah Mewajibkan Fintech Wajib Lapor Mulai 1 April 2021
Pada pertengahan Februari 1946, terjadi kegemparan dimana pasukan Inggris mengumpulkan banyak jenazah para korban pembunuhan pada lokasi yang dahulu bernama Indisch Bronbeek tersebut.
Makam para jenazah korban pembunuhan di Indisch Bronbeek tersebut, berada di Ereveld Pandu Bandung.
Saat DeskJabar berkunjung Ereveld Pandu, Selasa, 16 Februari 2021, ditunjukan Kepala Ereveld Pandu, Dicky Purwadi serta stafnya, A Dermawan, ada 110 nisan makam para korban peristiwa Indisch Bronbeek akhir tahun 1945 tersebut. Ada pula delapan nisan makam, yang dalam masing-masing berisi 5 sampai 6 jenazah.
Baca Juga: Ridwan Kamil Serahkan Kunci Rumah untuk Guru, Cek Syarat Ikut Program Rumah Bataru di Sini
Kisahnya