Jawa Barat Siapkan Skenario Penyuntikan agar Vaksinasi Efektif dan Efisien

- 22 Januari 2021, 20:16 WIB
/Antara

 

DESKJABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar intens membuat skenario penyuntikan vaksin Covid-19. Tujuannya, agar vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat berjalan optimal dan waktu penyuntikan dapat dipercepat.

"Minggu ini kami sedang membuat skenario supaya vaksinasi Covid-19 sukses, dan waktu vaksinasi dapat dipercepat. Jika vaksinasi Covid-19 berjalan lama, ekonomi Jabar sulit untuk bangkit," kata Ridwan Kamil, dikutip DeskJabar dari Antara, melalui via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat, 22 Januari 2021.

Untuk membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity, Jawa Barat harus menyuntik vaksin Covid-19 kepada 70 persen penduduk atau 36 juta warga. D engan begitu, kata Ridwan Kamil, Jawa Barat memerlukan sekitar 72 juta dosis vaksin Covid-19.

Baca Juga: Makanan Favorit Girl Band K-Pop Momoland, Menu Diet dan Hingga Lagu Ready Or Not

"Karena 70 persen ini cukup untuk melindungi yang 30 persen, maka dari total 50 juta jiwa penduduk Jawa Barat, sekitar 36 juta orang harus divaksin," ujarnya.

Disebutkan, pihaknya membutuhkan sekitar 72 juta dosis. "Urutannya tenaga kesehatan dulu, baru profesi lain yang rawan, termasuk wartawan menurut saya rawan. Kemudian masyarakat umum di rentang umur 18-59 tahun," katanya.

Ridwan Kamil mengatakan, untuk mempercepat vaksinasi Covid-19, Jawa Barat membutuhkan tambahan vaksinator. Saat ini, Pemda Provinsi Jawa Barat  menyiapkan 11.000 vaksinator secara bertahap.

Baca Juga: Info Covid-19, Pemkab Garut Mundurkan Jadwal Vaksinasi Covid-19, Karena Alasan Ini

Jumlah vaksinator

Jika jumlah vaksinator hanya 11.000, vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat akan berlangsung selama 15 bulan. Sementara itu, Kang Emil menargetkan vaksinasi Covid-19 di Jabar tuntas dalam waktu enam sampai delapan bulan.

"Menurut saya (15 bulan) kelamaan. Jadi sekarang kita lagi menghitung bagaimana caranya agar tidak 15 bulan, tapi bisa enam sampai delapan bulan," katanya.

"Penyuntik di Jabar sekarang berjumlah 11 ribuan, tidak akan cukup karena butuh 30 ribuan penyuntik untuk selesai di enam sampai delapan bulan vaksinasi, berarti saya harus rekrut vaksinator tambahan," katanya.

Baca Juga: Pertalite di Cirebon Dijual Murah untuk Mengurangi Konsumsi Premium

Menurut Ridwan Kamil, selain vaksinator, tempat penyuntikan vaksin Covid-19 harus diperbanyak. Saat ini, tempat penyuntikan Jabar berada di kisaran 1.000 tempat. Setidaknya, kata ia, Jabar harus menambah 1.000 tempat penyuntikan.

"Kalau waktunya mau cepat berarti tempatnya diperbanyak. Sekarang saya lagi mencari seribuan titik penyuntikan, mungkin di gedung serba guna, GOR atau gedung lainnya yang bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Ridwan Kamil  berharap pemerintah pusat menyerahkan data penerima vaksin kepada pemerintah daerah. Hal itu untuk memudahkan pelacakan apabila ada calon penerima vaksin yang tidak datang saat waktu penyuntikan.

Baca Juga: Pangandaran: Sidang Money Politik Pilkada, Misteri Pria di Mobil Putih Harus Diungkap  

Saat ini, data siapa yang akan divaksin ada di Kementerian Kesehatan RI. Menurut Kang Emil, hal itu dirasa kurang tepat.

"Jadi kami Jabar memohon ke (pemerintah) pusat kewenangan mengatur siapa yang divaksin diserahkan secara desentralisasi ke daerah, karena kami orang lapangan yang lebih tahu," katanya. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x