Duka Menyelimuti Keluarga Pramugari Sriwijaya Air asal Parongpong, Bandung Barat

- 11 Januari 2021, 19:38 WIB
Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, media asing singgung  prosedur keamanan penerbangan di Indonesia dengan catatan buruk.*
Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, media asing singgung prosedur keamanan penerbangan di Indonesia dengan catatan buruk.* /Flickr an PK-REN/Ikko Haidar Farozy /

DESKJABAR - Warga Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Oke Dhurrotul Jannah (23) adalah pramugari yang menjadi salah seorang korban jatuhnya pesawat Boeing 737-524 Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182, yang jatuh di Kepuluan Seribu.   

Duka menyelimuti keluarga Oke Dhurrotul Jannah (23 tahun), pramugari yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang sebelumnya hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021, di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Perwakilan Keluarga Oke Dhurrotul Jannnah yakni Destri Nurhayati, Senin, 11 Januari 2021, menuturkan bahwa saat ini orang tua dari Oke sudah berangkat ke Jakarta untuk mencari informasi tentang sepupunya tersebut.

Baca Juga: Presiden dan Menpora, Diminta Bisa Membantu Mempermudah Perizinan Kompetisi Liga 1

"Ibu Oke sudah menyusul ke sana (Jakarta) jam 18.00 WIB kemarin," kata Destri ketika dihubungi Antara melalui telepon, yang dikutip DeskJabar.

Oke Dhurrotul Jannah merupakan warga Kampung Manglayang Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Menurut Destri pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Oke yang semasa hidup bercita-cita memiliki usaha makanan yakni sebuah coffee shop.

"Kami dari keluarga sudah ikhlas, yang kami inginkan jasadnya segera ditemukan dan bisa sampai di rumah. Dia selalu chatting setiap hari dengan saya, punya cita-cita buka coffee shop. Oke juga bilang akan mengabari saya setelah nanti pulang kerja," ujar Destri.

Baca Juga: Ada Pohon Ganja di Kebun Milik Warga Asing di Batukaras, Pangandaran

Semenjak menerima informasi tentang jatuhnya pesawat tersebut, kediaman Oke didatangi kerabat dan tetangga untuk mengucapkan belasungkawa.

"Jadi Sabtu, pukul 14.30 WIB kami melihat pemberitaan pesawat jatuh. Itu awalnya enggak menyangka ada kakak saya di dalam pesawat itu karena dia kerja di NAM Air, bukan Sriwijaya Air," kata Destri.

Pesawat Sriwijaya Air Boeing 735-500 classic series dengan kode penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak mengalami kecelakaan setelah sempat kehilangan kontak, dalam kejadian tersebut tercatat dalam daftar manifes tiga orang warga Lampung di antara 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru itu. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x