“Saya mah paling suka oseng-oseng cabe hijaunya,” ujarnya.
Berdasarkan catatan DeskJabar pula, tradisi hidangan “berekat”, yang dimaksud dengan kemasan besek atau pipiti ini, perlahan mulai “menghilang” sejak tahun 1990-an.
Ini terutama terjadi setelah berkembangnya kemasan hidangan dengan menggunakan dus atau plastik cetakan. Maka penjualan kemasan makanan berupa “besek” atau “pipiti” pun terus berkurang di pasar, walau kini masih tetap ada yang menjual.
Kerinduan sejumlah kalangan terhadap kenangan tradisi semasa tahun 1980-an kembali muncul di Bandung. Beberapa warga sengaja kembali membuat hidangan berupa “berekat” ini untuk suguhan saat selamatan kecil-kecilan.
Tentu saja, bagi masyarakat kekinian, hidangan masakan “berekat” ini banyak yang baru melihatnya. ***
Baca Juga: Sate Jebred, Jajanan Khas Stasiun Kereta Api Cicalengka
Baca Juga: Sate Jebred, Jajanan Khas Orang Sunda