Apa yang dilakukan Abah Harun selama ini, mendapat apresiasi dari Anton Charliyan, mantan Kapolda Jabar. Bersama timnya yang terdiri dari Hadi (Gasantana), Iwan Opet (pecinta Reptil Tasik) R Dicky (Soekapura), Dadang, Danu, Lanang, Okky dari Macan Ali serta Fikri tim Youtuber, sengaja datang meninjau dari dekat pembuatan saluran parit tersebut,
Pada kesempatan itu, Abah Anton –demikian panggilan akrabnya— ikut terjun membantu Bah Harun dan masyarakat lainnya mengayunkan cangkul menggali parit yang sedang dikerjakan.
“Patut diacungi dua jempol. Budaya menggali parit ini masih bisa dipelihara para generasi penerus hingga saat ini. Di zaman dulu --zaman kerajaan-- selain untuk pengairan, parit juga digunakan sebagai pertahanan untuk perang,” ungkap Abah Anton.
Baca Juga: Tiga dari 10 Penambang Emas Warga Salopa Tasikmalaya yang Tertimbun Longsor Ditemukan Meninggal
Semangat yang tinggi, tekad baja, ethos kerja tanpa kenal lelah, ulet, pantang menyerah dibarengi niat tulus Ikhlas tanpa mengharapkan pamrih dalam pribadi Abah Harun, tegas Anton Charliyan, sungguh merupakan pengabdian yang suci bersih dan sangat mulia.
“Sebuah pengabdian yang luar biasa. Itulah yang menjadi ciri khas dari masyarakat Galunggung Tasikmalaya. Tidak semua orang mau datang ke sini menyumbangkan tenaga dan materinya”, ujarnya.***