Info Covid-19 Kota Bandung hingga 12 November 2020, Angka Kematian Naik Signifikan

12 November 2020, 19:06 WIB
Ilustrasi pemakaman korban Covid-19, Miris, Tingginya Angka Kematian Covid-19 di Indonesia menenpati urutan 11 dunia satu peringkat di bawah Argentina. /Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj./.*/Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj

 

DESKJABAR- Angka kematian dalam satu bulan terakhir akibat Covid-19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari sebelumnya yakni pada bulan oktober 2020 tercatat ada 64 orang yang meninggal.

Namun sebulan kemudian yakni pada 10 November 2020 naik signifikan menjadi sebanyak 95 orang. Dari angka tersebut sedikitnya dalam sebulan ada kenaikan sebesar 31 orang meninggal dunia.

Ketua Harian Tim Gugus Tugas Covid 19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengakuinya ada kenaikan kematian di Kota Bandung akibat Covid-19. Namun Ema Sumarna menjelaskan kenaikan itu terjadi pada orang usia lanjut yang mempunyai penyakit bawaan.

Baca Juga: Anggota TNI Teriak, Kami Bersama Habib Rizieq Shihab, Dijatuhi Sanksi: Inilah Komentar Fadli Zon

“Setelah kita konfirmasi yang paling dominan itu faktor usia. Dari faktor usia itu, sekitar 72-73 persen ada penyakit penyerta. Paling tinggi adalah diabetes. Ini dari perspektif kesehatan,” ujarnya.

Ema menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung saat ini tengah berupaya untuk menambah fasilitas layanan perawatan. Hal ini sebagai langkah antisipasi karena Pemkot Bandung masih gencar melaksanakan pelacakan.

Saat ini, Pemkot Bandung telah melaksanakan 43.325 rapid test dan 40.953 tes usap atau swabtest.

“Sekarang kita sedang mencari mitra tambahan untuk membuat dalam bentuk kontainer lab nanti akan ada fasilitas tambahan, untuk menjadi tempat alternatif agar tidak semua bertumpuk ke BSL-2,” katanya.

Baca Juga: Divonis Jumat 13 November 2020 Besok, Dony Mulyana Minta Hakim PN Bandung Bebaskan Dirinya

Hal itu berpengaruh pada tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sudah memasuki perhitungan standar maksimal. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau ruang perawatan di rumah sakit berada di angka 76 persen.

“Belum over capacity, tapi sudah kategori maksimal digunakan. RSKIA yang awalnya untuk OTG sekarang untuk yang bergejala. Untuk OTG, kita sudah punya dua hotel," katanya.

"Sekarang kami sedang mempersiapkan ada satu hotel untuk menampung masyarakat. Walau pun sangat tidak kita harapkan,” imbuhnya.

Ema juga sudah mengimbau Tim Gugus Tugas Covid-19 di tingkat kecamatan untuk menyiapkan satu tempat khusus sebagai tempat isolasi. Ia bahkan berharap, ada satu tempat isolasi di level kelurahan.

Baca Juga: Rekor Baru Dua Kepala Daerah di Jabar Diperiksa KPK, Apakah Langsung Ditahan? Simak Disini

Namun disisi lain Ema Sumarna mengungkapkan angka kesembuhan mengalami peningkatan signifikan dalam satu bulan terakhir ini. Hingga 10 November 2020, tercatat sudah ada 649 kasus konfirmasi yang berhasil sembuh.

Tingginya tingkat kesembuhan inilah yang kemudian berpengaruh terhadap catatan kasus positif aktif menjadi fluktuatif. Dari data 11 Oktober 2020 lalu terdapat 260 kasus dan per tanggal 10 November 2020 menjadi 258 kasus.

“Tingkat kesembuhan satu bulan lalu itu di angka 1.260 orang. Per hari kemarin ada 1.909 orang sembuh. Ada penambahan kesembuahan 649 ini yang harus kita syukuri,” ucap Ema di Bala Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu, 11 November 2020.

Baca Juga: Kembali Diperiksa KPK, Bupati KBB Aa Umbara Nongol di Mesjid Pulang Lagi Sambil Berlari

Terkendalinya kasus Covid-19 di Kota Bandung juga terlihat dari angka reproduksi. Menurutnya, dalam satu bulan terakhir ini angka reproduksi virus corona di Kota Bandung tidak pernah lebih dari 1.

“Kemudian angka reproduksi itu sebelumnya di angka 0,92, tapi sekarang di angka 0,82,” ungkapnya.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler