Segera Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh. Ini Alasannya

11 November 2020, 14:41 WIB
Pembelajaran Jarak Jauh perlu segera dievaluasi /pikiran-rakyat.com/

DESKJABAR - Sampai saat ini masalah evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih belum tampak jelas, padahal hal ini menjadi poin penting untuk mengetahui kendala yang terjadi.

"Sampai saat ini, saya juga masih cukup bingung apakah evaluasi itu sudah dilakukan atau belum. Padahal dari evaluasi tersebut nantinya bisa terpetakan apa saja kendala yang ditemukan dalam penerapan PJJ," tutur Pengamat Kebijakan Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan, Selasa, 10 November 2020.

Untuk itu, seperti dikutip dari RRI, Cecep berharap adanya evaluasi yang dilakukan pemerintah terkait pelaksanaan PJJ.

Baca Juga: Sebanyak 356 Pesantren Lolos ke Audisi Tahap II OPOP. Hadiahnya Menggiurkan

PJJ, menurut Cecep, merupakan sebuah keniscayaan di tengah kemajuan tekhnologi. Hanya saja tanpa perhatian penuh dari pemerintah hasilnya pun tidak akan maksimal.

"PJJ ini merupakan metamorfosis yang bisa diterapkan dalam jangka panjang dan sangat bermanfaat bagi anak-anak kita. Tetapi jika tidak diawasi dengan bijak, hasilnya tidak akan optimal. Justru malah bisa berdampak buruk terhadap kualitas pendidikan di Jawa Barat maupun Indonesia," tuturnya.

Guru Besar UPI itu menggambarkan, saat ini tak bisa dipungkiri jika jaringan internet yang belum mengcover seluruh wilayah di Jabar menjadi salah satu permasalahan pokok yang harus diperhatikan dalam mengembangkan PJJ ini.

Baca Juga: Pilkada Kabupaten Bandung, Teh Nia Dukung Terbentuknya Kabupaten Bandung Timur

"Ketika berbicara tentang masalahnya, sebenarnya yang klasik saja seperti tidak semua daerah tercover jaringan internet. Belum lagi masalah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah itu juga harus diperhatikan," ungkapnya.

Cecep menambahkan, tak sedikit pada akhirnya guru yang harus turun ke lapangan membuat kelompok belajar agar generasi muda bangsa tetap mendapatkan ilmu bagi masa depan mereka.

"Hasilnya, dari permasalahan itu ya guru yang berupaya memutar otak dengan turun langsung mendatangi muridnya membentuk kelompok belajar. Tentunya agar anak-anak ini tidak kehilangan kesempatan menimba ilmu akibat pandemi," lanjutnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler