Covid-19 Klaster Pondok Pesantren di Garut Mendapat Perhatian Kemenag RI

27 Oktober 2020, 23:36 WIB
WAMENAG RI menyerahkan bantuan di Garut. /DeskJabar/

DESKJABAR - Merebaknya Covid-19 klaster pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Garut dalam beberapa hari terakhir ini, mendapat perhatian dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Garut, Wakil Menteri Agama RI, KH. Zainut Tauhid,  menyerahkan bantuan penanggulangan corona virus disease (Covid-19) untuk 200 pondok pesantren.

“Bantuan ini merupakan bagian dari program Kemenag yang terkait dengan penanganan Covid-19 di pondok pesantren”, kata Zainut, di Kampus Universitas Garut (Uniga), Selasa 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Banjir Banjarsari, Warga Tidur di Pengungsian, Penyakit dan Kelaparan Mengancam

Baca Juga: Tolak Surat Edaran Menaker, Buruh Minta UMP Naik 8 Persen

Wamenag yang didampingi  Dirjen Pendidikan Agama Islam Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdani, sebelumnya mengunjungi Al-Musadaddiyah, di Jl. Mayor Syamsu, Garut.

Dikatakan Zainut Tauhid, total terdapat 21 ribu lembaga di Indonesia yang terdiri dari Ponpes, lembaga pendidikan Al-Qur'an dan madrasah takmiliah yang akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat dengan total anggaran Rp 2,5 triliun. Anggaran tersebut tidak hanya untuk penanganan Covid-19, tapi juga untuk belajar daring. 

“Saya berharap pondok pesantren menerapkan protokol kesehatan seperti sudah ditetapkan Kementerian Agama.  Dari awal kita memberi izin pesantren dibuka harus menerapkan protokol kesehatan, social distancing, menjaga kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan dan lainnya. Ini harus betul-betul diterapkan," ujarnya.

Wamenag juga mengimbau, agar tradisi sambangan atau orang tua menengok santri sebaiknya dihindari sementara, untuk memutus mata rantai Covid-19 ke pesantren. Diungkapkan Zainut, Presiden Joko Widodo memberi perhatian luar biasa untuk memberikan bantuan ke pondok pesantren.

Pemberian bantuan BOP untuk 200 ponpes, kata Zainut, nilainya berbeda-beda. Ada yang Rp 50 juta, Rp 40 juta dan Rp 25 juta. Jumlah tersebut disesuaikan dengan besar kecilnya jumlah santri dan pesantren tersebut.

"Bantuan ini dipastikan harus diterima utuh oleh ponpes, jangan ada potongan," tegasnya.

Tidak hanya menyerahkan bantuan, Wakil Menteri Agama juga memberikan kuliah umum di Universitas Garut untuk tiga program studi di bawah naungan Kemenag serta Prodi lain yang ada di Uniga.

“Alhamdulillah tadi beliau (Wamenag) memberikan pencerahan kuliah umum kaitan pendidikan agama Islam," kata Rektor Universitas Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler