10.000 Bibit Mangrove Ditanam di Desa Mayangan, Subang Perkuat Kawasan Bahari Berkelanjutan

27 Juni 2024, 17:26 WIB
Penanaman 10.000 bibit mangrove di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu, 26 Juni 2024. /dok Wanadri

DESKJABAR – Sebanyak 10.000 bibit mangrove ditanam di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sebagai upaya memperkuat kawasan bahari berkelanjutan. Penanaman tersebut ditujukan sebagai penanggulangan dampak perubahan iklim.

Penanaman mangrove di Desa Mayangan itu, merupakan prakarsa PT Telkom Indonesia berkolaborasi dengan West Java Conservation Trust Fund (WJCTF) dan PT Venambak Kail Dipantara.

Penanaman dilakukan pada Rabu, 26 Juni 2024 sekaligus melibatkan pemberian bantuan distribusi aerator untuk masyarakat petambak setempat.

Baca Juga: TB Masigit Kareumbi Sumedang Peroleh Bantuan Alat Penanggulangan Kebakaran Hutan 2024

Konservasi hutan

Irawan Marhadi selaku Direktur Utama West Java Conservation Trust Fund(WJCTF) memaparkan bahwa kegiatan kali ini merupakan salah satu rangkaian Program Pengembangan Pesisir Terpadu atau Integrated Coastal Development Program.

Indonesia dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia seharusnya dapat mengembangkan dan memperkuat kawasan bahari untuk keberlanjutan di masa mendatang.

Selain penanaman mangrove dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem pesisir,  Telkom turut memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai penambak.

Berkolaborasi dengan PT Venambak, sebuah perusahaan teknologi di bidang akuakultur yang mengembangkan solusi untuk membantu petambak beradaptasi terhadap perubahan iklim serta menetralkan emisi karbon melalui sistem budidaya silvofishery.

Budidaya silvofishery merupakan penggabungan aktivitas budidaya dan mangrove, yang tentunya dapat menyerap mengurangi emisi karbon.

Di kemudian hari, upaya mitigasi perubahan iklim dapat hadir secara masif melalui partisipasi aktif petambak udang tradisional yang memperbanyak mangrove sebagai biofiltrasi air budidaya menuju petakan kolamnya.

Baca Juga: Di Sumedang, Babi Hutan Mulai Pusingkan Warga, Hobi Berburu Didukung

Telkom Indonesia berkomitmen terhadap program lingkungan, termasuk konservasi hutan, mangrove, dan terumbu karang setiap tahunnya. Tahun ini, Telkom menanam 10.000 mangrove di Mayangan Subang bersama tim dari WJCTF dan Venambak.

“Sebagai perusahaan BUMN, kami ingin turut andil dalam konservasi lingkungan di Indonesia, terutama untuk mendukung program SDGs, khususnya terkait perubahan iklim dan pengurangan karbon,” kata Dian Lestari, Environment development Perwakilan dari PT Telkom Indonesia.

PT Telkom juga memiliki berbagai program lainnya seperti pengolahan sampah, sekolah konservasi, dan pengolahan sampah elektronik terutama B3. PT Telkom berharap bahwa program ini dapat terus berlanjut karena konservasi untuk bumi adalah seperti lari maraton dan estafet yang memerlukan kerjasama berbagai pihak.

Program konservasi yang dibarengi dengan pemanfaatan teknologi untuk memaksimalkan sumber daya lokal, harapannya dapat melipatgandakan dampak yang ditimbulkan.

Kelestarian lingkungan, khususnya penanggulangan perubahan iklim, serta terbentuknya masyarakat digital yang berdaya saing dapat membentuk ekosistem berkelanjutan.

Program ini merupakan langkah konkret Telkom Indonesia dalam mendukung kelestarian lingkungan dan peningkatan perekonomian lokal di Indonesia. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler