URAI Kemacetan dan Kunjungan Wisatawan, Pemkot Bandung Terapkan Jalan Braga Bebas Kendaraan di Akhir Pekan

24 April 2024, 11:00 WIB
Pmkot Bandung berencana menerapkan Jalan Braga bebas kendaraan di Sabtu dan Minggu. /soloraya.pikiran-rakyat.com/

DESKJABAR – Guna mengatasi kemacetan di pusat kota sekaligus meningkatkan kunjungn wisatawan ke Kota Bandung, Pemkot Bandung akan menerapkan Jalan Braga bebas kendaraan  atau Braga Free Vehicle (BFV) yang diberlakukan pada akhir pekan atau Sabtu dan Minggu.

Seperti diketahui, Jalan Braga menjadi salah satu ikon pariwisata di Kota Bandung, Ruas jalan sepanjang sekitar 850 meter ini memang menyajikan konsep banguna tua peningalan jaman penjajahan Belanda.

Baca Juga: LOLOS Kartu Prakerja Gelombang 66? INI Link Cara Membeli Pelatihan serta Jenis Pelatihan yang Kamu Inginkan

Program Braga bebas kendaraan (BFV) merupakan bagian dari upaya revitalisasi kota Bandung. Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas dan memastikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi mereka yang berkunjung ke salah satu ikon Kota Bandung tersebut.

Program Braga bebas kendaraan sebenarnya sudah diujicoba pada sekitar 2 bulan lalu.

“Sejak diujicobakan dua bulan yang lalu, Braga Free Vehicle telah menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan pariwisata dan kehidupan komunitas/budaya lokal,” tutur Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tortoyuliono di Balai Kota Bandung, Selasa, 23 April 2024.

Seperti dikutip dari laman bandung.go.id, Bambang mengatakan bahwa dengan konsep Braga Free Vehicle, inisiatif ini tidak hanya mengurangi beban kemacetan, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengunjung untuk menikmati berbagai acara dan atraksi di sekitar kawasan Braga.

"Kami yakin bahwa Braga Free Vehicle akan menjadi langkah maju dalam memperindah Bandung dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi semua orang yang mengunjungi kota ini. Salah satunya bisa dengan menampilkan kekayaan budaya lokal kita," kata Bambang.

Selain itu, inisiatif ini juga menggabungkan aspek budaya dan komunitas lokal, dengan kerjasama lintas sektor yang kuat antara Pemerintah Daerah, Dishub, Satpol PP, Aparat Kepolisian dan TNI, Disparbud, Kewilayahan dan masyarakat setempat.

“Diharapkan bahwa melalui Braga Free Vehicle, Sabtu dan Minggu akan menjadi waktu yang lebih ramai dengan berbagai acara dan kegiatan yang akan menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah datang ke Kota Bandung,” harap Bambang.

Profil Jalan Braga

Nama Jalan Braga tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan objek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java. Jalan Braga sepanjang sekitar 850 meter yang terbagi dua yakni Jalan Braga panjang dan Jalan Braga pendek yang berada di sebeah Gedung Merdeka.

Jalan Braga menawarkan konsep kawasan Kota Tua, dimana di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat pertokoan dengan mempertahankan  arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur kuno pada masa Hindia Belanda.

Baca Juga: HORE, Nathan Bisa Kembali Perkuat Timnas Lawan Korea Selatan di Piala Asia U 23

Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa sekitar tahun 1920 hingga 1940-an.

Pada jaman itu, Kota Bandung dikenal sebagai kota mode yang cukup termasyhur seperti halnya kota Paris pada saat itu.

Di antara pertokoan tersebut yang masih mempertahankan ciri arsitektur lama adalah pertokoan Sarinah, Apotek Kimia Farma dan Gedung Merdeka (Gedung Asia Afrika yang dulunya adalah gedung Societeit Concordia).

Model tata letak jalan dan gedung gedung pertokoan dan perkantoran yang berada di Jalan Braga juga terlihat pada model jalan-jalan lain di sekitar Jalan Braga, seperti Jalan Suniaraja, yang dulu dikenal sebagai Jalan Parapatan Pompa.

Demikian pula Jalan Pos Besar (Postweg) yang sekarang menjadi  Jalan Asia-Afrika, yang dibangun oleh Gubernur Jendral Herman Willem Daendels pada tahun 1811.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler