SEJARAH Merdekalio Bandung, Sebuah Gang yang Berperan Modernisasi Kota Bandung Era Bupati RAA Martanagara

24 Februari 2024, 07:05 WIB
Merdekalio Bandung, sebuah gang yang memiliki sejarah penting dalam memodernisasi Kota Bandung di era Bupati RAA Martanagara. /YouTube Perma Vlog/

DESKJABAR – Sejumlah sudut Kota Bandung memang beberapa diantaranya memiliki sejarah penting, diantaranya Gang Merdekalio yang berada di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan. Nama ini memang terdengar unik.

Namun siapa sangka Merdekalio yang hanya sebuah gang, memiliki jejak sejarah penting bagi modernisasi Bandung dipimpin seorang bupati bernama RAA Martanagara, yang sekarang namanya dijadikan nama jalan Martanagara.

Baca Juga: SEBELUM Memasuki Ramadhan 2024, Inilah Jadwal Puasa Sunah Lengkap dengan Bacaan Niat

Saat ini Merdekalio hanyalah sebuah kawasan padat penduduk  yang akses masuknya hanya merupakan sebuah gang, sama halnya dengan gang-gang lainnya yang berada di Kota Bandung. Kampung tersebut bisa diakses melalui sebuah gang Merdekalio Jalan Pajajaran atau melalui Jalan Bangkasuni di Jalan Wastukancana.

Dibalik nama Gang Merdekalio, kawasan ini memiliki sejarah panjang dan penting dalam sejarah perkembangan modernisasi Kota Bandung, dan nama Merdekalio sudah bertahan sejak lama di era zaman Belanda jauh sebelum Indonesia Merdeka pada tahun 1945.

RAA Martanagara Bapak Modernisasi Kota Bandung

Kiprah Bupati RAA Martanagara (1893-1918) juga diceritakan dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe yang ditulis oleh Haryoto Kunto.

Dalam bukunya tersebut diceritakan bahwa  Bupati R.A.A Martanagara dijuluki sebagai  Bapak Modernisasi Kota Bandung. Di masa pemerintahannya, banyak terobosan di bidang kesehatan hingga transportasi.

Dalam buku tersebut, haryoto Kunto Martanagara sebagai 'mandor besar' yang memimpin 'koeli pribumi' membangun kota."

Pada masa peralihan abad ke-19 sampai 20, sebelum Bandung menyandang status kotamadya (gemeente), pejabat yang mengurus kepentingan masyarakat Eropa dan Timur Asing (China, Arab, India) adalah Asisten Residen Priangan. Sedangkan kepentingan masyarakat pribumi ditangani oleh Bupati Bandung.

Martanagara merupakan anak didik Raden Saleh, seorang pelukis abad ke-19 yang termasyhur. Martanagara juga dikenal sebagai sastrawan. Karya yang ditulisnya antara lain Wawacan Batara Rama, Angling Dharma, Babad Nusa Jawa.

Baca Juga: Tiket KA Lebaran 2024, Segera Pesan Sebelum Kehabisan, Okupansi Sepekan Jelang Idul Fitri Capai 90 Persen

Pada masa pemerintahan Martanagara itulah, Kota Bandung banyak mengalami perubahan fisik, di wilayah kum pribumi.

Beberapa upaya kreatif Martanagara, misalnya pada akhir abad ke-19, sebagian lahan kota Bandung di bagian selatan masih berupa rawa yang menjadi sumber penyakit malaria. RAA Martanagara kemudian mengeluarkan kebijakan mengubah lahan rawa menjadi sawah dan kolam ikan.

Martanagara melakukan perombakan terhadap jalan-jalan di kota Bandung. Jalan-jalan yang mudah becek dipadatkan dengan batu-batuan. Ia juga menangani pembangunan jembatan dengan teknik modern.

Jembatan yang semula menggunakan bambu dan kayu diganti dengan jembatan dari besi, batu-batu dan tembok.

Pemasok Bata dan Genteng Diganjar Bebas Pajak

Dalam upayanya menggalakan pembangunan fisik, RAA Martanagara mengganti rumah-rumah panggung penduduk pribumi dengan bata dan genting. Ia kemudian melatih warga kampung Balubur Hilir, kini kawasan Jalan Watukancana dan Jalan Pajajaran, membuat bata dan genting.

Haryoto Kunto menuliskan bahwa Kampung Merdeka Lio dengan Merdika Lio dimana saat itu warganya dilatih untuk membuat bata dan genteng, sehingga kampung Balubur Hilir hingga kini disebut Kampung Merdika Lio. ‘Lio’ dalam bahasa Cina berarti ‘genteng’. Sedangkan ‘merdika’ menunjukkan bahwa kampung tersebut bebas pajak – merdeka.

Bebas pajak dikenakan kepada warga Balubur Hilir tersebut sebagai imbalan atas jasa-jasanya membuat genteng dan bata untuk dipakai dalam upaya RAA Martanagara membangun kawasan Kota Bandung, khususnya di wilayah kalangan pribumi.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe

Tags

Terkini

Terpopuler