DESKJABAR - Sebanyak 37 orang siswa SDIT Persis 2 Tarogong, Garut, Jawa Barat yang mengeluhkan sakit yang sama secara serentak setelah menyantap makanan yang disediakan di sekolahnya, sudah mendapatkan penanganan medis.
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin memastikan semua siswa yang diduga menjadi korban keracunan makanan di sekolahnya itu mendapatkan penanganan medis secara intensif agar tidak ada korban jiwa.
"Bu Kadinkes langsung turun dengan jajarannya, jangan sampai ada korban," kata Barnas kepada wartawan di Garut, Selasa 13 Februari 2024.
Barnas menuturkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, 37 orang siswa SDIT Persis 2 Tarogong, Garut itu menjadi korban keracunan diduga dari dua jenis makanan yang biasa disajikan di sekolahnya, Senin 12 Februari 2024.
Baca Juga: Innalillahi, Tokoh di Balik Terbentuknya Kota Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim Wafat
Dinas Kesehatan Garut, kata Barnas telah diinstruksikan untuk menelusuri apa yang menjadi penyebab terjadinya keracunan sampai siswa harus mendapatkan penanganan medis.
"Dia makan dua jenis makanan di dua tempat berbeda itu dari mana, dan kenapa sampai terjadi keracunan," katanya.
Agar tidak ada lagi kejadian serupa, Barnas berharap Tim Dinkes Garut dapat mengetahui dan mengungkapkan apa penyebabnya supaya menjadi pelajaran ke depan.
"Langkah saya sudah sampaikan yang keracunan itu harus dideteksi, kenapa dia itu keracunan, apakah dari makanan atau apa," katanya.
Dinkes lakukan investigasi
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman menyatakan, jajarannya sudah langsung melakukan investigasi dan memeriksa kesehatan siswa SDIT Persis 2 Tarogong, Garut yang diduga keracunan makanan.
Menurut dia, tercatat sebanyak 37 anak mengeluhkan sakit yang sama secara serentak setelah menyantap makanan yang disediakan di sekolahnya.
"Ada beberapa anak yang mengalami sakit perut, muntah, pusing, yang disinyalir setelah mengkonsumsi makanan tertentu," katanya.
Baca Juga: Nasib Tol Getaci Terbaru Terungkap, Ini Penyebab Lelang Diperpanjang Menurut PUPR
Baca Juga: Pasang Surut Tol Getaci: Ditinggal Investor, Harus Lelang Ulang dan Nasibnya Setelah Pilpres
Hasil penelusuran, anak yang terindikasi keracunan itu mengkonsumsi makanan ringan yang disediakan sekolah pukul 10.00 WIB, kemudian diberi makan pada pukul 12.00 WIB menunya nasi, ayam kecap, kerupuk, dan air mineral.
Setelah mengkonsumsi makanan tersebut, kata dia, beberapa anak mengalami muntah, mual, sakit perut tidak lama setelah diberikan makanan, selanjutnya pihak sekolah melaporkan ke Dinas Kesehatan Garut.
Siswa yang mengalami sakit itu langsung dibawa ke klinik, puskesmas dan delapan fasilitas kesehatan lainnya di Garut untuk mendapatkan penanganan medis secara intensif.
Dari 37 orang, sebanyak 25 di antaranya dirawat, dan 11 observasi rawat jalan. Hingga saat ini tim kesehatan Kab Garut masih terus memantau perkembangannya.***