Sejarah Bandung, Jalan Bahureksa Dahulu Bernama Arabiastraat alias Jalan Arab

27 Desember 2023, 10:11 WIB
Suasana Jalan Bahureksa Bandung dahulu pernah bernama Arabiastraat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Pada kawasan selatan Gedung Sate Bandung, Jawa Baeat, dikenal banyak jalan dengan suasana teduh. Salah satunya, adalah Jalan Bahureksa yang merupakan sebuah jalan kecil dengan suasana tenang dan rindang pepohonan, serta masih cukup banyak rumah indah zaman kolonial Belanda.

Tetapi, ada catatan sejarah Jalan Bahureksa Bandung, dimana dahulu pernah bernama Arabiastraat. Tetapi, nama Arabiastraat di Kota Bandung hanya ada selama beberapa tahun, sebelum nama tersebut diganti menjadi Jalan Bahureksa.

Mungkin kita akan bertanya, Bahureksa itu nama apa ? Lalu apakah ketika zaman Arabiastraat, apakah merupakan kawasan pemukiman bangsa Arab di Bandung ?

 Baca Juga: BANDUNG ZAMAN DULU, Inilah Sosok yang Pertama kali Membangun Jalan ke Bandung, Tenyata Bukan Deandles

Berdasarkan catatan DeskJabar dengan mengutip peta Kota Bandung tahun 1945 dan 1946 pada arsip KITLV Leiden Belanda, bahwa lokasi yang kini bernama Jalan Bahureksa, pada masa itu bernama Arabiastraat. Jika diterjemahkan, Arabiastraat artinya adalah Jalan Arab.

Dari sejumlah arsip pada Koninklijke Bibliotheek Belanda, sejak tahun 1950, nama Arabiastraat di Bandung kemudian diganti menjadi Jalan Bahureksa. Tampaknya, pergantian nama tersebut berdasarkan situasi zaman tahun 1950-an di Indonesia yang menjalar ke Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.

Tetapi sebelum pecahnya Perang Dunia II tahun 1942, atau ketika masih zaman kolonial Belanda, nama Arabiastraat adalah Gelriastraat. Sehingga nama jalan ini sudah tiga kali berganti nama, yaitu Gelriastraat (sampai tahun 1942), Arabiastraat (1945-1950), dan Jalan Bahureksa (1950 sampai kini).

Peta kawasan Gedung Sate Bandung tahun 1945-1946 tampak Arabiasraat yang kini menjadi Jalan Bahureksa. dok KITLV Leiden Belanda

Kembali kepada nama Arabiastraat, sejauh ini belum ada catatan bahwa pada jalur itu pernah dihuni bangsa Arab pada jalan kini bernama Bahureksa itu. Yang ada, pada deretan rumah antik yang masih ada, salah satunya pernah dihuni orang Yahudi dan sebuah sekolah Kristen.

Sebagian bangunan rumah zaman kolonial Belanda di Jalan Bahureksa sampai kini masih utuh, namun sebagian sudah berubah. Sebagian lagi sudah berganti menjadi tempat usaha, dengan modifikasi bagian depan.

Menurut arsip Kementerian Dalam Negeri, Bahureksa, adalah nama Bupati Kendal, Jawa Tengah pertama, yang lengkapnya Tumenggung Bahurekso pada zaman kerajaan Mataram.

Disebutkan, Tumenggung Bahurekso atau Tumenggung Bahureksa juga merupakan panglima perang Kerajaan Mataram ketika zaman Sultan Agung. Tumenggung Bahurekso dilantik pada 28 Juli 1605, namun tewas ketika sedang menyerang VOC di Batavia (kini Jakarta) pada tahun 1628.

Tempat dengan nama Bahureksa alias Bahurekso dengan orang yang sama, selain di Bandung juga terdapat di Kendal. Tanggal 28 Juli 1605 dijadikan hari jadi Kabupaten Kendal, dimana nama Bahurekso menjadi nama terminal di Kabupaten Kendal.

Baca Juga: Sejarah Hantu Kuntilanak, Bukan Asli Indonesia ! Ada Sesuatu dan Tujuan Dibaliknya

Lalu mengapa nama-nama berbau Jawa Tengah ada di Kota Bandung ? Mengapa nama Arabiastraat tidak ada lagi pada masa kini ?

Bahkan, ruas jalan di depan Gedung Sate Bandung yang ketika zaman kolonial Belanda bernama Wilhelmina Boulevard sejak lama diganti menjadi Jalan Diponegoro, serta Juliana Boulevard menjadi Jalan Surapati.

Berdasarkan catatan umum, pada tahun 1950-an, Presiden Soekarno gencar melakukan gerakan yang sebagai sesuatu “pengIndonesiaan”, termasuk pergantian nama tempat yang sebelumnya berbahasa Belanda, dll.  

Hanya saja, nama-nama baru bersifat “Indonesia” itu, lebih cenderung kepada zaman Majapahit dan Mataram. Ini membuat negara Indonesia seakan masih mempunyai roh ke-ala Majapahit abad ke-11 s.d ke 14, serta era zaman Kerajaan Mataram abad ke-16. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler