Kurikulum Merdeka di Implementasi Pentas Seni dan Gelar Karya Kewirausahaan di SMAN 1 Salopa Tasikmalaya

8 September 2023, 06:57 WIB
Pengawas KCD XII H Wawan (berjaket batik) berfose bersama Kepala SMAN 1 Salopa Ina Reina Susanti (tengah) dan Wakasek kehumasan Ali Sumarna ( berdasi) mengimplementasikan kurikulum merdeka di pentas seni dan gelar karya kewirausahaan /Budi S Ombik/DeskJabar.com/

 

 

 


DESKJABAR - Acara pentas seni dan gelar karya kewirausahaan serta bazar SMAN 1 Salopa Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis 7 September 2023 merupakan implementasi dari kurikulum merdeka.

Salah satu kurikulum merdeka adalah dengan mengimplementasikan pentas seni dan gelar karya kewirausahaan serta bazar yang digelar di SMAN 1 Salopa Kabupaten Tasikmalaya pada 7 September 2023.

Dalam acara pentas seni dan gelar karya kewirausahaan yang merupakan implementasi dari kurikulum merdeka merupakan giat yang pertama dilakukan oleh SMAN 1 Salopa.

Baca Juga: UPDATE Kasus Subang 2021, Jumat Ini Saksi Utama Kembali Diperilksa di Polda Jabar, Danu: Saya Senang Dipanggil

Hal itu dikatakan oleh Pengawas Kantor Dinas Cabang (KCD) XII Kota/Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, H Wawan, S.,Pd di kampus SMAN 1 Salopa saat menyaksikan langsung pentas seni dan gelar karya kewirausahaan dan bazar pada 7 September 2021.

Menurut H Wawan, di kurikulum merdeka acara serupa merupakan wajib dilaksanakan di seluruh sekolah, dengan istilah panen kreativitas siswa.

"Jadi kurikulum merdeka itu membawa ruh dalam kurikulum saat ini. Dimana yang kami telaah itu yaitu berpusat pada siswa," kata H. Wawan.

Jadi, jelasnya, potensi siswa yang digali. Kemudian adalah harus kontekstual. Artinya, setiap yang diajarkan oleh bapa/ibu guru di sekolah itu harus nyambung dengan keadaan dan kondisi masyarakat di sekitar.

Selanjutnya adalah harus berdeferensi. Berdeferensi di sini, ucapnya lagi, adalah bersinggungan dengan kemampuan siswa tidak sama atau berbeda.

Baca Juga: Jalan Berliku Ridwan Kamil: Dilaporkan Soal Al Jabbar, Cawapres Ganjar, Harta Kekayaan dan Punya Utang Rp3,4 M

"Misalnya potensi siswa ada yang ke olah raga, potensinya ke seni, potensinya ke kewirausahaan dan potensi lainnya," tuturnya.

Dalam kolaborasi acara serupa ini, lanjutnya, adalah acara pentas seni dan gelar karya kewirausahaaan yang sudah nampak jelas kemampuan potensi setiap siswa siswi SMAN 1 Salopa.

Jika kita saksikan tadi, kata H Wawan, ada seorang siswa yang sangat bagus saat melantunkan, membacakan ayat suci Al Qur'an pada pembukaan, yang suaranya membuat bulu kuduk sangat merinding.

Trend Pilih SMA Favorit

Sementara itu menyinggung keterserapan siswa pada PPDB 2023 lalu, sekolah yang ada di pedesaan seperti SMAN 1 Salopa jumlahnya jauh berbeda dengan wilayah di perkotaan atau SMA favorit.

Menurut H Wawan, saat ini masih muncul trend, baik calon orang tua atau calon siswanya sendiri masih berburu sekolah sekolah favorit. Kenapa ini terjadi, karena diantaranya sekolah favorit itu kaya dengan kegiatan kegiatan Eskul (Ekstra kulikuler).

Baca Juga: Operasi Zebra 2023: Tak Ingin Didenda Rp 250 Ribu - Rp 1 Juta, Hindari 7 Jenis Pelanggaran Ini

"Ya, yang seperti dilakukan SMAN 1 Salopa ini, dulu kan masuknya Eskul. Tapi saat ini justru diwadahi dalam, istilah P5," ucapnya.

Yaitu, lanjutnya Profil, Penguatan, Pelajar, Pancasila yang akan mengarahkan siswa memunculkan karakter ke arah positif.

Dengan acara ini, kata H Wawan, diantaranya menjaga agar tidak ada eksodus. Contohnya, orang tua atau calon siswa memilih SMA satu dengan alasan karena memiliki anggapan anaknya bisa menjuarai berbagai event, seperti olah raga, seni, kewirausaan dan lain sebagainya

Baik tingkat regional, nasional hingga internasional. Istilah kasarnya ah budak urang mah jago seni, jago olah raga dan semua itu disalurkan.

"Jadi dengan acara pentas seni dan gelar karya kewirausahaan inilah merupakan salah satu bentuk pemerintah menyebar luaskan, memeratakan semua kegitan, tidak hanya dilakukan di sekolah sekolah favorit saja yang sudah terprogram," tuturnya.

Colaboration Ekspres

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala SMAN 1 Salopa Ina Reina Susanti, S.Pd., M.M.Pd menyebutkan hal yang sama, bahwa pentas seni dan gelar karya kewirausahaan merupakan implementasi dari kurikulum merdeka.

"Kami mencoba mengimplentasikan kurikulum merdeka ini dengan acara pentas seni dan gelar karya kewirausahaan dengan tema Colaboration Ekpres," kata Ina.

Sedangkan Ekspres di sini, ucapnya, dalam arti Ekspresikan Prestasimu. Di sisi lain, Wakasek Kehumasan, Ali Sumarna mengatakan acara pentas seni dan gelar karya kewirausahaan di SMAN 1 Salopa merupakan kali pertama dilakukan.

Sebab, tambahnya, dari beberapa kepala sekolah yang pernah menjabat dan sejak berdirinya SMAN 1 Salopa tak pernah menggelar kegiatan. Bahkan, menurut Ali Sumarna, acara ini merupakan kolaborasi pihak sekolah dengan SD, SMP, MTs.

"Ini tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahmi, kemudian publikasi sekolah, dan menggali potensi kewirausahaan siswa," ucap Ali.

Hal harus digaris bawahi di sini, tambahnya, adalah inisiator acara pentas seni dan gelar karya kewirausahaan ini adalah Kepala SMAN 1 Salopa, yaitu Ina Reina Susanti, S.Pd., M.M.Pd.***

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler