KDM Didampingi Fahmi di Cianjur Bantu Urus Ortu Asal Bekasi yang Anaknya alami Gizi Buruk & Minta Bantuan Susu

17 Juli 2023, 14:46 WIB
KDM didampingi Fahmi di Cianjur membantu Urus orang tua asal yang anaknya alami gizi buruk yang minta bantuan susu /Dok Dedi Mulyadi /

DESKJABAR – Fahmi Husaeni dalam beberapa hari terakhir mendampingi Kang Dedi Mulyadi (KDM) dalam sejumlah kegiatan, di antaranya seperti safari budaya yang digelar di Cianjur belum lama ini.

Ketika safari budaya, Fahmi dan Dedi Mulyadi bertemu seorang ibu bernama Nurikah Septiana.

Diketahui Nukirah Septiana ini merupak warga asal Kranggan, Kota Bekasi. Ia sengaja mengejar KDM hingga ke Cianjur tidak untuk meminta tolong.

Diketahui pula, suami dari Nukirah ini hanyalah seorang kuli bangunan.

“Saya tahu ada kegiatan Kang Dedi dari media sosial. Ini anak saya sakit CVD dan gizi buruk, berat badannya gak naik-naik. Sekarang umurnya 6,5 tahun,” ujar Nukirah.

Berdasarkan penuturannya sang anak sudah pernah dirawat di rumah sakit. Namun, hingga kini anaknya masih terus melakukan rawat jalan dan diminta untuk mengkonsumsi susu khusus penambah berat badan.

Baca Juga: PPDB 2023: Sebanyak 4.791 Calon Siswa SMA/SMK di Jabar Dibatalkan Kepesertaannya

Nurikah mengatakan bahwa, untuk pengobatan hingga perawatan di rumah sakit semua ditanggung oleh BPJS. Hanya saja untuk susu tersebut harus ia beli sendiri dengan harga cukup mahal.

“Tolong sampaikan ke Pak Gubernur dan Pak Presiden bantuan untuk susu, karena susunya mahal banget,” lanjutnya.

Sesuai anjuran dokter, anaknya harus mengkonsumsi susu merek Nutren Junior yang satu kalengnya isi 400 gram seharga Rp 160 ribu. Dalam satu bulan anaknya bisa menghabiskan minimal 17 kaleng susu.

“Jadi minum susunya harus per 3 jam. Selama ini tidak ada subsidi susu, sementara susu harus diminum sampai pulih,” ucapnya.

Pemerintah, kata Nurikah, sempat memberi bantuan. Hanya saja yang diberikan adalah susu bayi hingga sembako.

“Waktu itu pernah ada yang kasih susunya Frisian Flag umur 1-3 tahun, terus popok untuk nenek-nenek dan indomie,” kata Nurikah.

Mendengar curhatan tersebut, KDM meminta Fahmi tak berlarut dalam kesedihan karena istrinya kabur dengan pria lain. Sebab di luar sana masih banyak orang yang lebih menderita dan berjuang demi keluarga.

Baca Juga: Kapolres Subang Berganti, Netizen : Semoga Kasus Subang 2021 Terungkap

Terkait gizi buruk atau stunting, KDM mengatakan, sejak awal seharusnya program pengentasan difokuskan pada bantuan masyarakat. Sementara selama ini anggaran justru habis oleh urusan teknis seperti rapat, pertemuan, koordinasi hingga honorarium.

“Ini yang saya kritik penanganan stunting terlalu banyak teori akademiknya. Harusnya menukik pada kebutuhan, kalau butuhnya susu ya susu, kalau butuhnya bubur kacang ya kirim itu,” ucap KDM.

Apalagi, kata KDM, sesuai cerita ibu tersebut bantuan yang diberikan justru tidak sesuai harapan. Sehingga apa yang sering dirapatkan dari sisi teknis ternyata tidak menguasai lapangan.

Baca Juga: Kades Cantik Viral Lawan Pria Tolak Bangun Jalan Bukan Sosok Sembarangan, KDM: Pantesan Wanian

“Sekarang ibu gak usah ke gubernur, presiden atau siapa-siapa, sekarang saya minta nomor rekening dan KTP. Saya suplai susu anak ibu, saya minta alamatnya, sudah ke saya saja cukup kalau 1-2 orang, kalau se-kabupaten saya gak mampu karena tidak pakai APBN tapi APBD, Anggaran Pendapatan Belanja Dedi,” tuturnya.

Sebagai awalan Kang Dedi Mulyadi memberikan sejumlah uang untuk dibelikan susu anak tersebut. Nantinya setelah uang tersebut habis akan disuplai susu langsung ke rumah sesuai kebutuhan.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler