DESKJABAR – Menjelang dua tahun pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang, Jawa Barat 2021, menyisakan misteri apakah ada tetangga mendengar sesuatu saat kejadian atau tidak. Ini dikaitkan posisi rumah kejadian pembunuhan itu, dengan situasi pada deretan tempat di sampingnya.
Masih misteri, apakah ada orang di sekitar ketika malam atau dini hari saat kejadian, mendengar sesuatu dari rumah kejadian pembunuhan. Yang dimaksud, adalah ketika kedua korban, yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (22) sedang mengalami kekerasan yang mengakibatkan mereka tewas.
Situasi pada dini hari diperkirakan saat kejadian, yaitu 18 Agustus 2021, apakah kedua korban menjerit karena kesakitan atau tidak. Jika mereka menjerit, atau ada yang histeris karena serangan, apakah ada yang mendengar dari tetangganya atau tidak ?
Baca Juga: KASUS SUBANG 2021, Masuk Daftar Kasus Legendaris di Indonesia yang Termasuk Misteri
Suasana keseharian sekitar
Bagi orang-orang sekitar atau yang sering melintas di jalur rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Ciseuti, Jalancagak, Subang itu, tentunya sudah sangat biasa mengetahui situasi sehari-hari. Yaitu deretan bangunan di sekitar rumah kejadian pembunuhan itu.
Pada sebelah bagian kanan rumah itu, ada tiga bangunan berdampingan, yaitu sebuah warung makan, sebuah ruko, dan sebuah warung jajan. Tetapi jaraknya tiga bangunan di kanan itu terhalang pekarangan rumah TKP.
Sedangkan pada bagian kiri rumah TKP, adalah pekarangan dan dua kebun luas. Baru agak jauh puluhan meter lagi, ada bangunan berupa sebuah minimarket, saat dini hari tentunya sudah tutup kalau pun mungkin ada orang, hanya yang tidur berjaga.
Baca Juga: Nostalgia Bandung, Palaguna Nusantara Pernah Banyak PSK di Era 1990 dan Awal 2000-an
Jadi ke arah kiri atau ke timur cenderung jauh dari kehidupan manusia. Berbeda dengan ke arah kanan rumah kejadian atau ke arah barat, cenderung banyak bangunan, baik warung, toko, rumah, sekolah, dsb, dengan radius lokasinya relatif berdekatan.
Nah, kilas balik membayangkan ketika kejadian ditemukan pada 18 Agustus 2021, pada bagian kanan rumah kejadian, soal pada tiga bangunan warung dan ruko itu. Apakah ketika itu sedang ada orang ketika malam kejadian ? Tampaknya hanya polisi yang memperoleh informasi ketika menanyai banyak saksi.
DeskJabar baru-baru ini sedang makan pada salah satu warung di deretan sebelah kanan rumah tersebut, iseng bertanya soal kejadian 18 Agustus 2021 itu. Yang ditanya dari semula masih ramah senyum-senyum ngobrol kesana kemari, menjadi berubah raut wajahnya ketika ditanya soal kasus Subang itu.
Baca Juga: 4 Tempat ini Punya Nama Sama : Pasir Heunceut dan Eweranda, di KBB, Majalengka, Garut, dan Ciamis
Yang bersangkutan, tampak enggan memberikan informasi apakah malam 17 Agustus 2021 atau 18 Agustus 2021 dini hari mendengar sesuatu pada rumah di sampingnya ? (rumah TKP). Yang ditanya hanya menjawab, seperlunya saja, “Tidak tahu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, yaitu Dede, pernah ditanya YouTuber Mbak Suci dan kawan-kawan, ketika mereka masih aktif membahas kasus Subang akhir tahun 2021 lalu. Mereka diketahui beberapa kali berkeliling di sekitar rumah kejadian, dengan ditemani Ketua RT.
Mereka membahas situasi rumah dengan sekelilingnya. Termasuk ketika pagi hari saat kejadian pembunuhan diketahui, serta penasaran dengan situasi keseharian pada malam hari. Muncul dugaan, pada rumah itu sulit diketahui orang sekitar jika ada kejadian.
“Kalau ada suara gaduh, tidak ada yang mendengar ?” tanya suara laki-laki pada YouTube MISTERI MBAK SUCI, ketua berkeliling di sekitar rumah kejadian, pada 12 Desember 2021.
Kemudian dijawab Ketua RT. “Iya,” pada YouTube MISTERI MBAK SUCI, TEMUAN BARU DI SEKITAR TKP YANG MEMBUAT KITA MENANGIS DAN SEDIH || SAAT CARI BARANG BUKTI PAGI HARI, diunggah 13 Desember 2021.
Mbak Suci dkk, tertarik mencari sesuatu misteri di sekitar rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak itu. Selain upaya mencari jejak pelaku, teori kejadian,juga hal-hal suasana seram berkaitan urusan makhluk gaib. Namun belakangan ini. Mbak Suci dkk, belum terlihat kembali membahas kasus Subang. ***