Biskita Trans Pakuan Bertarif Dengan Sistem Pembayaran Menggunakan Kartu, Warga Bogor Memilih Naik Angkot!

31 Mei 2023, 09:05 WIB
Biskita Trans Pakuan, moda transportasi umum terbaru di kota Bogor, sejak 20 Mei 2023, tarif penumpang dikenakan Rp 4.000 dengan sistem pembayaran menggunakan kartu (non tunai)/ Instagram @biskita.id// /

DESKJABAR –  Tarif Biskita Trans Pakuan telah ditetapkan oleh Pemerintah kota (Pemkot) Bogor, kepada calon penumpang untuk semua rute / koridor di kota Bogor sebesar Rp 4.000, sejak 20 Mei 2023 lalu, untuk satu kali perjalanan.

Penetapan tarif Biskita Trans Pakuan, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 55 Tahun 2023, tentang jenis dan tarif atas jenis. Dan PNBP yang bersifat volatile atas layanan angkutan perkotaan dengan skema pembelian layanan Buy The Service (BTS) di Kementerian Perhubungan.

Pembayaran yang harus dilakukan calon penumpang Biskita Trans Pakuan, menggunakan kartu (non tunai) dan satu kartu hanya berlaku untuk satu orang, dan kartu tersebut harus memiliki saldo yang cukup.

Saat Uji Coba (Gratis) Biskita Trans Pakuan Selalu Penuh

Sejak diresmikannya awal tahun lalu, Biskita Trans Pakuan resmi beroperasi pada koridor 1 (Terminal Bubulak – Cidangiang)  dan koridor 2 ( Terminal Bubulak via Cidangiang – Ciawi ) dengan tarif gratis.

Hampir setiap hari Biskita Trans Pakuan di kedua koridor tersebut selalu penuh dengan penumpang, warga Bogor begitu antusias menggunakan moda transportasi umum yang terbilang baru di kota Bogor.

Biskita Trans Pakuan Bertarif, Sepi Penumpang

Moda transportasi umum Biskita Trans Pakuan, pada awalnya selalu penuh, untuk semua koridor, sejak diberlakukannya tarif Rp 4.000/ penumpang dan menggunakan kartu (non tunai), kini tampak lengang.

Hal tersebut dibenarkan Kasubsi Operasional Biskita Trans Pakuan, Gery Widiana, awalnya masyarakat Bogor (pada saat gratis) banyak yang penasaran ingin mencoba moda transportasi umum ini, baik yang memiliki keperluan bekerja, atau sekedar bermain, masing – masing ingin merasakannya.

 Baca Juga: Pembangunan Jembatan Otista Bogor, Dishub : Siapkan Trayek Sementara Untuk Angkot dan Bis Kita Trans Pakuan

Namun, sejak diberlakukannya tarif bagi calon penumpang, kini Biskita Trans Pakuan mengalami penurunan penumpang cukup signifikan, di hampir semua rute jurusan / koridor di kota Bogor.

“Pemberlakuan tarif membuat jumlah penumpang ada penyesuaian, sekarang hanya penumpang yang real saja,” kata Widiana. Sebagaimana dikutip DeskJabar.com dari Instagram @biskita.id dan @bogorpisan.

Sekarang ini lanjut Widiana, penumpang Biskita Trans Pakuan hanyalah penumpang yang betul – betul memanfaatkan Bus sebagai moda akomodasi aktivitas sehari hari. Dan golongan inilah yang menjadi fokus pihaknya.

Warga Bogor kembali beralih ke Angkutan kota (Angkot)

 Baca Juga: Trans Pakuan Bogor dan Trans Jakarta Kerjasama, Bima Arya : Empat Kebijakan Re-Distribusi Fungsi

Alasan warga Bogor kembali beralih menggunakan angkot, cukup beralasan, sebagaimana diungkapkan oleh salah satu warga Bogor kepada DeskJabar.com, yang enggan disebut namanya mengatakan, bahwa tarif Biskita Trans Pakuan dinilai cukup mahal.

Alasan lainnya pembayarannya harus menggunakan kartu (non tunai) dan satu kartu hanya berlaku untuk satu orang, kemudian jika naik bus harus turun di halte tertentu, sementara jika naik angkot, jauh dekat hanya Rp 3.000 dan bisa turun dimana saja sesuai tujuan.

Kemudian alasan lainnya, kalau pergi dengan keluarga harus menyiapkan banyak kartu, sementara kalau naik angkot tinggal bayar tunai sama sopir.

Tanggapan Netizen terkait Biskita Trans Pakuan VS Angkot

Berikut ini tanggapan netizen terkait pemberlakuan tarif Biskita Trans Pakuan yang dinilai terlalu mahal, serta tanggapan penumpang beralih kembali kepada moda transportasi umum angkutan kota (Angkot).

Pemilik akun @jacobsilaen mengatakan, yang jadi masalah itu karena sistem one trip one pay, beda dengan sistem busway yang di Jakarta, selama nggak keluar dari halte ya nggak bayar lagi, nah one trip one pay beda 1 halte dirasa mahal pastinya, Cuma seiprit bayar Rp 4.000, kalau busway masih Rp 3.500 bahkan Rp 2.000 di jam tertentu.

Sementara pemilik akun @kartikasariwulandari mengatakan, Alhamdulillah semenjak berbayar Biskita lebih nyaman, nggak ada orang – orang aneh dan bau ketek lagi.

Kemudian pemilik akun @ilhamssn juga mengatakan, harga beda Rp 1.000 dibanding angkot, kayanya orang pilih angkot, karena tiap detik ada, dan bisa turun dimana saja. Dulu pas biskita gratis, ya mungkin mereka bela-belain nunggu lama di halte karenas gratis juga kan.

Alasan nggak mau naik biskita, nunggunya lama, posisi haltenya jauh – jauh, supirnya banyak yang judes, tujuannya nanggung, harusnya ada sistem transit. Naik biskita tetap aja ujung – ujungnya harus naik angkot atau ojol, kata pemilik akun @Mohamadapriansah.***              

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler