8 FAKTA Baru Proyek Tol Getaci, dari Lelang Ulang, Junction Rumit, Hingga Lokasi Ruas Jalan Tol Tertinggi

5 Mei 2023, 07:54 WIB
Gerbong Kereta Cepat Bandung-Jakarta melintas di wilayah yang nantinya akan dibangun Junction Gedebage, titik awal Tol Getaci. Ada 8 fakta baru proyek Tol Getaci yang menarik untuk dibahas. /YoiuTube Kang Tamim Channel/

 

DESKJABAR –Ada sejumlah fakta menarik dari proyek Tol Getaci yang akan membentang dari Gedebage (Kota Bandung) hingga Cilacap (Jawa Tengah). Namun dalam perkembangannya, proyek ini juga memunculkan fakta baru seperti lelang ulang, desain junction yang rumit, hingga ada lokasi ruas jalan tol tertinggi.

Proyek jalan Tol Getaci memang sejak awal telah menyimpang fakta menarik, seperti tol ini akan menjadi tol terpanjang di Indonesia yang membentang sepanjang 206,65 kilometer, proyek jalan tol termahal dengan biaya investasi mencapai sekitar Rp 56 triliun.

Baca Juga: PEMBEBASAN Lahan Tol Getaci Berlanjut, Desa Tangsimekar Baru Danom Gara-Gara Masalah INI, UGR 5 Desa Siap Cair

Layaknya proyek-proyek prestisius yang berbiaya sangat mahal, tentu akan banyak kendala yang akan dihadapi dalam perjalanannya. Dengan anggaran investasi sebesar Rp 56 triliun, tentu anggaran sebanyak itu akan cukup membebani anggota konsorsium.

Faktanya, akibat kendala masalah finansial inipula yang membuat proyek jalan Tol Getaci diputuskan harus dilelang ulang, setelah konsorsium pemenang tender tahun 2021, dinyatakan default karena gagal mencapai kesepakatan financial close atau dukungan dana ingga batas waktu yang ditetapkan.

Kegagalan konsorsium ini muncul sebagai dampak keputusan PT Waskita Karya yang memustuskan keluar dari konsorsium karena masalah restrukturisasi dan liquiditas keuangan.

Akibat adanya hambatan yang terjadi di perjalanan, membuat proyek Tol Getaci memunculkan sejumlah fakta baru di antara sejumlah fakta menarik lainnya.

8 Fakta Baru Proyek Tol Getaci

Di antara fakta menarik terkait proyek Tol Getaci, ada sejumlah fakta baru yang terbentuk sebagai dampak terjadinya lelang ulang proyek jalan tol yang akan membentang sepanjang 206,65 kilometer tersebut.

Adapun fakta baru yang menarik untuk disimak dari proyek jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap tersebut adalah :

1.Bukan Proyek Tol  Pertama yang Dilelang Ulang

Ternyata tol Getaci bukan satu-satunya proyek pembangunan jalan tol yang bernasib harus menjalani lelang ulang.

Mengutip dari laman batangkab.go.id, jalan tol Batang-Semarang yang membentang sejauh 75 kilometer juga pernah mengalami nasib lelang ulang.

Baca Juga: MAU Akun FF Sultan Gratis Full Skin FF Mahal? INILAH 38 Akun Sultan FF Login FB Gratis, Ada SG Ungu dan M1887

Bedanya, jika tol Getaci dilakukan lelang ulang saat pembangunan konstruksi belum dilakukan. Sedangkan tol Batang-Semarang, lelang ulang dilakukan di tengah jalan karena proyeknya mangkrak atau terbengkalai.

Ruas jalan tol ini semula dipegang oleh BUJT PT Marga Setia Puritama. Perusahaan ini dimiliki oleh PT Intsia Persada Permai sebesar 40%, PT Banyuwen Permatasari 55%, dan PT Karya Terampil Mandiri 5%.

Pada tahun 2008, PT Bakrie Toll Road mengambil alih 65% kepemilikan saham dari PT Marga Setia Puritama, namun akhirnya keluar dan melepas seluruh sahamnya pada tahun 2011.

Akibatnya,konsesi atau hak pengelolaan atas ruas tol Batang-Semarang dicabut dari PT Marga Setia Purnama karena investor dianggap sudah lalai dalam memberikan jaminan tanda komitmen mereka untuk melanjutkan proyek yang sudah mangkrak bertahun-tahun.

Jalan tol ini kemudian dilelang ulang dan dimenangkan oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Toll Road serta PT Bangun Tjipta Sarana. Proyek tol ini dimulai pembangunannya dengan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Juni 2016

2.Gagal Penuhi Target

Dalam perencanaan awal, pembangunan konstruksi  Tol Getaci akan dilakukan dalam 2 tahap yakni :

Tahap 1 : Seksi 1 (Gedebage-Garut Utara) dan Seksi 2 (Garut Utara-Tasikmalaya),dimulai tahun 2022 dan selesai 2024

Tahap 2 : Seksi 3 (Tasikmalaya-Patimuan) dan Seksi 4 (Patimuan –Cilacap) dimulai tahun 2027 dan rampung pada tahun 2029.

Baca Juga: DPRD Kota Bogor Setujui Raperda Ramah HAM, Bima Arya: Melindungi Masyarakat Mendapatkan Haknya

Namun seiring dengan terjadinya lelang ulang, rencana awal pembangunan kontruksi Tol Getaci di Tahap 1 dipastikan molor dan kemungkinan akan gagal memenuhi target rampung pada tahun 2024. Sebab, Kementerian PUPR sebelumnya menyatakan target pembangunan konstruksi dimulai awal tahun 2024.

3.Pemecahan Ruas untuk Dilelang

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada 28 Maret 2023, Kepala BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) saat itu yakni, Danang Parikesit, mengemukakan bahwa saat ini proyek Tol Getaci sedang dalam tahap persiapan kajian pemecahan ruas untuk dilelang ulang.

"Untuk Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap masih dalam tahap persiapan kajian pemecahan ruas untuk pelelangan ulang," ujarnya.

Pemecahan ruas itu ada berbagai kemungkinan yang terjadi di lelang ulang. Bisa saja yang ditawarkan di lelang ulang bukan Tahap 1 tetapi per seksi. Artinya bisa saja seksi 1 akan digarap oleh konsorsium yang befbeda dengan yang menggarap Seksi 2.

Pemecahan ruas ada kemungkinan sebagai upaya untuk meringankan beban investasi yang harus ditanggung konsorsium pemenang lelang.

4.Skema Kerjasama Dirubah

Dengan terjadinya lelang ulang, Kementerian PUPR melalukan berbagai langkah persiapan salah satunya adalah dengan mengubah skema kerjasama dari unsolicited menjadi solicited.Proyek Tol Getaci yang semula adalah inisiasi pihak BUJT atau swasta dirubah menjadi proyek atas inisiasi atau prakarsa pemerintah.

Baca Juga: PENGAKUAN Pelatih Myanmar Usai Dilibas Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja, Indra Sjafri Mencari Dream Team

Danang menjelaskan, perubahan skematersebut dimaksudkan agar penyiapan proyek dapat lebih matang dan dapat memperoleh dukungan pemerintah, baik dari sisi kebijakan fiskal maupun nonfiskal. Pasalnya, dalam lelang sebelumnya, badan usaha pemenang lelang pengusahaan jalan tol pada ruas tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan teknis dan keuangan.

5.Ada Perubahan Exit Tol

Tidak hanya ada fakt baru akibat terjadinya lelang ulang, ada juga fakta baru yang muncul dalam perkembangan rencana proyek. Salah satunya adalah jumlah exit tol yang bisa saja jumlah maupun lokasinya berubah.

Dalam desain awal proyek Tol Getaci yang akan membentang sepanjang 206, 65 kilometer tersebut akan dilengkapi dengan 10 exit tol. Namun dalam perkembangannya ada dinamika baru yang muncul.

Misalnya, pihak Pemkab Tasikmalaya mengusulkan penambahan Exit Tol Getaci dari semula hanya di Kecamatan Singaparna, ditambah satu exit tol lagi yakni di wilayah Kabupaten Tasikmalaya sebelah selatan yakni di dekat Kecamatan Cineam.

Demikian pula ada usulan dari Pemkot Banjar, agar ada exit tol yang bisa melewati wilayah Kota Banjar. Sebab, dari desainawal, Exit Tol yang paling dekat untuk akses ke Kota banjar adalah di Kcamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

6.Desain Junction Gedebage Rumit

Jalan Tol Getaci nantinya akan dilengkapi satu junction yang dinilai desainnya rumit dan unik, namun sekaligus menjadi unction yang cantik. Itu akan terjadi di Junction Gedebage yang akan menjadi titik awal Tol Getaci.

Junction yang berada di kawasan Gedebage Kota Bandung itu akan menjadi unik dan rumit, karena desainnya harus mengakomodasi keberadaan jalan layang kereta cepat Bandung-Jakarta yang sudah terbangun di dekat area Junction Gedebage.

Baca Juga: Menaker Kabarkan Banyak Alumni Pemagangan Jepang Sukses Jadi Pengusaha

Junction ini nantinya akan mengakomodasi 3 ruas jalan tol yakni Tol Getaci dari arah selatan, Tol Padaleunyi dari barat ke timur dan sebaliknya, serta tol dalam kota atau BIUTR (Bandung Intra Urban Toll Road) di sebelah utara.

Nantinya di junction ini aka nada 6 ruas jalan layang, dan 4 ruas jalan yang melewati di bawah jalan layang kereta cepat Bandung-Jakarta.

7.Ruas Tol Tertinggi Ada di Nagreg

Ruas jalan Tol Getaci yang letaknya paling tinggi akan berada di Seksi 1 terutama antara exit tol Nagreg hingga exit tol Garut utara, yang jaraknya sekutar 20 kilometer.

Di Seksi 1 akan menjadi pembangunan kontruksi paling unik dan rumit karena akan melewati banyak perbukitan dengan ketinggian 900 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut (MDPL). Jalur kereta api di kawasan ini saja berada di ketinggian 2.000 MDPL.

Di kawasan mulai Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung hingga perbatasan dengan Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, terdapat banyak bukit. Seperti juga jalur kereta api yang sudah ada di kawasan itu, melompat dari bukit yang satu ke bukit yang lain melalui jembatan tinggi.

Demikian pula nantinya kontruksi jalan Tol Getaci di kawasan ini akan didominasi jalan elevated, yang akan menjadikanna ruas jalan tol tertinggi di bentangan calon tol terpanjang di Indonesia tersebut.

Baca Juga: Inilah Daftar Universitas Terbaik di Priatim Versi EduRank: UNSIL. UNIGAL dan UNIGA PERINGKAT BERAPA?

Bahkan jika dilihat dari peta Google, rute Tol Getaci di kawasan ini kemungkinan jalurnya akan berdampingan dengan jalur rel kereta api, serta berdampingan dengan jalan Lingkar Nagreg.

8.Jalan Tol Pertama di Jabar Selatan

Proyek jalan Tol Getaci memang bukan merupakan proyek jalan tol yang akan membelah kawasan Jawa Selatan. Karena di sebelah barat yakni di Provinsi Banten, proyek Tol Serang - Panimbang  yang diresmikan Presiden Jokowi pada November 2021.

Tol ini terdiri dari tiga seksi yakni Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang - Rangkasbitung, Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan Rangkasbitung - Cileles, dan Seksi 3 sepanjang 33 km menghubungkan Cileles - Panimbang.

Di arah timur, di Jawa tengah tengah dipersiapkan Tol Cilacap-Yogjakarta yang akan trhubung dengan Tol Getaci. Namun untuk tol Bawen-Yogjakarta pembangunannya sudah dimulai.

Meski demikian, proyek Tol Getaci merupakan jalan tol pertama yang menembus wilayah Jawa Barat selatan, yang selama ini sangat dibutuhkan warga di wilayah itu. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler