Wisata ke Kabupaten Kuningan, Tak Lengkap kalau tidak sempat mencicipi Hucap Ma Uki

6 Februari 2023, 18:19 WIB
Bu Anna (48) putri dari Ma Uki yang melanjutkan jualan Hucap sejak Ma Uki meninggal lebaran 2022 lalu di Kiosnya jalan A. Yani Kuningan, Senin 6 Februari 2023. /Dicky Harisman/DeskJabar

DESKJABAR - Bagi anda yang berlibur ke kabupaten Kuningan, cobalah menikmati sarapan pagi dengan menyantap salah satu makanan khas di Kuningan yakni, Hucap.

Makanan yang banyak disantap warga Kuningan pada pagi hari untuk sarapan dan sore hari ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu di Kuningan.

Nama Hucap sendiri adalah akronim dari Tahu dan Kecap. Entah apa awal muasalnya pemberian nama makanan ini, karena isi Hucap sendiri terdiri dari Kupat Tahu Lengkap bumbu kacang dan Kecap.

Baca Juga: Eti penjual Kwecang di Pasar Barat Kuningan, Jika Kwecang dagangnya tidak habis sering dibagikan ke Masjid

Jadi gak hanya Tahu dan Kecap nya saja. Hucap, ya Kupat Tahu khas Kuningan lah. Karena kupat dan Tahu nya juga memiliki rasa khas yang tak dimiliki daerah lain. Tahu putih dengan rasa yang lebih kenyal.

Banyak penjual Hucap di pusat kota Kuningan yang buka setiap harinya. Mereka tersebar di Jalan Dewi Sartika, dekat Pasar Barat Kuningan, kawasan Caringin, Jalan A.Yani dan beberapa penjual lainnya yang mangkal di beberapa titik keramaian Kuningan.

Salah satu penjual Hucap yang cukup lama ada di Kuningan adalah Ma Uki yang berada di jalan A.Yani Kabupaten Kuningan. Tidak jauh dari Masjid Agung Kuningan.

Hucap Ma Uki setiap harinya banyak dikunjungi para pelanggan yang kebanyakan warga Kuningan.

Di akhir pekan banyak juga pelanggan Mak Uki yang sengaja datang liburan atau pulang kampung untuk menikmati Hucap yang bumbu kacangnya sangat lembut ini.

Sejak Mak Uki meninggal dunia dalam usianya yang ke 80, lebaran tahun kalu kini jualannya dilanjutkan oleh salah seorang putrinya, Anna (48).

Meski tak lagi diracik dan diolah Mak Uki, rasa Hucap Mak Uki tidak berubah, itu karena Anna dulu sering melihat ibunya yang dibantu para pegawainya saat meracik bumbu.

Baca Juga: Bukan Rp1 T, Terungkap Fakta Baru Alokasi Dana Masjid Al Jabbar Capai Rp1,6 T, Ridwan Kamil Terancam Dipidana?

Karena hampir setiap hari Anna selalu memperhatikan pegawai ibunya saat bekerja tak aneh, jika Anna bisa mempertahankan rasa Hucap Ma Uki yang sudah berjualan lebih dari 50 tahun di Kuningan hingga kini.

Sebelum berjualan di jalan A.Yani, Ma Uki dulu berjualan di Pasar Darurat Kuningan, ujar Anna.

Buka dua kali dalam seharinya, Anna melayani para pelanggannya sejak pagi hingga pukul 10.00 WIB.

Siang hari mulai pukul 14.00 sampai sore, giliran salah satu putranya, Wildan melanjutkan jualan ibunya.

Anna menuturkan, Hucap Ma Uki sering dipesan untuk acara hajatan seperti pernikahan atau khitanan.

"Biasanya para pemilik hajat memesan sekitar 100 porsi Hucap yang sudah siap saji, di tempat baru mereka menyajikannya ke wadah khusus," tutur Anna.

Baca Juga: Warga 2 Desa Telah Menerima Uang Ganti Rugi Tol Getaci, Kapan yang Lain?: Cek Daftar Desa yang Dilalui

Hucap Ma Uki dibuat dengan bahan pilihan, bahan dasarnya berupa Tahu dibeli Anna dari daerah Lembur Sukun dan Kupatnya dibeli dari daerah Darma.

Menurut Anna, para pelanggannya tidak mau kalau kupat atau tahu nya diganti. Itulah kenapa hingga saat ini, Hucap Ma Uki tak pernah sepi pembeli. ***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler