Ini Alamat MASJID AL JABBAR Bandung Megah Unik, Diresmikan 30 Desember 2022, Ridwan Kamil: Jokowi Akan Hadir

27 Desember 2022, 08:53 WIB
Masjid Al Jabbar Bandung beralamat di Jalan Cimencang Gedebage Kota Bandung /Pemprov Jabar

DESKJABAR- Masjid Al Jabbar Bandung akan diresmikan pada 30 Desember 2022 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Masjid yang menelan dana satu triliun lebih tersebut berkapasitas 50 ribu jamaah sekaligus mengkoreksi pernyataan sebelumnya yang menyebut kapasitas 33 ribu.

Masjid Raya Al Jabbar Bandung beralamat di Jl. Cimincrang No.14, Cimenerang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat 40292. Dilihat dari kejauhan masjid yang dirancang oleh Ridwan Kamil itu seperti terapung di danau, makanya dikenal warga sana sebagai masjid apung atau Masjid Terapung Al Jabbar.

Masjid Raya Al Jabbar dibangun sejak Gubernur Ahmad Heryawan, masjid apung itu sangat megah unik, bahkan Kang Emil sebagai arsiteknya merupakan rancangan terumit yang ia garap sebagai arsiteknya.

 

Sejarah Mesjid Raya Al Jabar

Dalam rangka peresmian, Ridwan Kamil pada Kamis 29 Desember 2022 akan mengerahkan ribuan PNS untuk melakukan kerja bakti membersihkan Masjid Al Jabbar sebelum diresmikan.

Dalam pernyataannya Kang Emil pun menerangkan tentang konsep pembangunan Mesjid Aljabar berasal dari rumus matematika yang identik dengan rumus aljabar. Ini terlihat dari ornamen rumit namun indah. Ilmuan matematika dunia juga bernama Aljabar.

Baca Juga: Harga Tiket Laga Indonesia vs Thailand Piala AFF 2022, Mulai dari Rp 90 Ribu Sampai Rp 1 Juta, Ini Rinciannya

Nama mesjid terapung ini diambil dari salah satu nama asmaul husna yang dituliskan di bagian mihrab masjid raya Al Jabbar.

Kata Kang Emil, Jabbar juga singkatan dari Jawa Barat jadi menurutnya nama Al Jabbar ini juga jodoh untuk Jawa Barat.

Masjid Raya Al Jabbar Bandung mempunyai 27 pintu yang menggambarkan sebagai 27 kota kabupaten di Jabar.

Lalu untuk ukiran batik dari masing masing 27 pintu dibikin berbeda beda disesuaikan dengan tradisi khas masing masing kota kabupaten.

Dijelaskan Kang Emil bahwa kapasitas mesjid ini menampung 20 ribu jemaah untuk lantai bawah. Dan untuk lantai atas mayoritas untuk jemaah perempuan yang bisa menampung untuk tiga ribu orang.

Kapasitas untuk menampung jemaah tidak hanya disitu aja karena selasar alun alun juga dapat digunakan untuk salat dengan kapasitas 20 ribu jemaah, sudah dilengkapi garis saf sholat.

Kalau dijumlahkan kapasitasnya bisa sampai 50 ribu lebih jemaah. "Kaya stadion saja," ujar Kang Emil.

Baca Juga: Jadwal Seleksi CPPPK Kemenag RI Tahun Anggaran 2022, Simak Pelaksanaanya Disini

Al Jabbar tak hanya sekadar masjid. Dibawah ada bangunan museum sejarah Islam nusantara serta jawa barat. Dan yang terpenting juga ada museum Rasulullah.

Untuk bagian itu belum bisa diresmikan dulu karena belum selesai secara keseluruhan.

Bagian luar ada danau yang cukup eksotis pemandangannya, tidak hanya itu juga bisa dipakai sebagia pengedali banjir.

Kalau dari kejauhan mesjid tersebut terlihat seolah terapung di atas air, taman yang mengelilingi masjid. 

 

Akses jalan menuju Mesjid Al Jabbar 

Masjid Al Jabbar Bandung beralamat Jl. Cimincrang No.14, Cimenerang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat 40292.

Akses jalan bisa melalui jalan Cimincrang, kemudian dari perempatan Gedebage (by pass Soekarno Hatta).

Bisa juga bisa melalui jalur tol KM 149 tol Purbaleunyi namun masih belum dibuka karena masih proses pengerjaan.

Pada peresmian nanti rencana akan hadir Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Menteri Agama untuk hadir.

Jokowi rencana akan hadir di Masjid Al Jabbar pada awal tahun depan bersamaa dengan peresmian kolam retensi Andir dan peninjauan Sungai Citarum.

"Presiden rencananya hadir di Al Jabbar di awal tahun depan mampir ke sini, beliau menjanjikan datang bersamaan dengan peresmian kolam retensi Andir dan kunjungan ke Citarum," kata Kang Emil.

Baca Juga: JANGAN LUPA Jadwal Big Match Indonesia vs Thailand Grup A Piala AFF 2022, Kamis 29 Desember Live RCTI

Total undangan yang akan hadir pada peresmian Masjid Al Jabbar berjumlah 7.000 orang yang mayoritas adalah para tokoh dari tingkat desa, kecamatan, kota dan kabupaten. Ormas Islam, Ulama, LSM dan para pemilik saham Jabar juga turut diundang.

Ide pembangunan masjid Al Jabbar berawal pada 2016 lalu saat Ridwan Kamil masih menjabat Wali Kota Bandung.

Memang ide awal Kang Emil saat itu memberikan usulan kepada Gubernur saat itu Ahmad Heryawan agar Jawa Barat memiliki masjid raya sendiri di Kota Bandung.

Masjid Raya Al Jabbar megah dan unik diresmikan 30 Desember 2022, tampak dalam gambar Gubernur Jabar Ridwan Kamil tengah melakukan sholat Pemprov Jabar

Pada tahun 2016, saat Kang Emil Jadi Walikota memberikan saran kepada Gubernur Ahmad Heryawan agar Bandung punya mesjid sendiri yang selama ini masih nebeng ke Masjid Raya di Alun Alun Bandung yang merupakan punya provinsi Jawa Barat.

Dan usulan tersebut langsung disambut Ahmad Heryawan. Kemudian untuk desain dibikin oleh Kang Emil dan lokasi masjid pun diusulkan Kang Emil.

"Itu kalimat saya ke Pak Aher pada 2016 lalu, saya bilang provinsi bikin saja sendiri nanti saya hibahkan desainnya dan lokasinya saya usulkan di Gedebage," ujarnya.

"Jadi nanti Masjid Agung Bandung akan saya kembalikan sesuai _maqom_nya karena provinsi sudah punya Masjid Raya Al Jabbar," ujar Kang Emil.

Setelah jadi, Kang Emil sangat takjub karena melebihi imajinasinya sebagai arsitek.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala AFF 2022 Mitsubishi Electric Cup Grup B Hari Ini: Laos vs Singapura, Vietnam vs Malaysia

"Ini melebihi imajinasi saya, antara yang saya sketsa dengan yang jadi lebih keren jadinya, makanya saya suka merinding pas masuk," ucapnya.

Emil menyebut Masjid Al Jabbar adalah masjid tersulit dan terkompleks yang pernah ia rancang.

"Ini terkompleks, tersulit dan terbesar yang Allah takdirkan hadir saat saya jadi pemimpin di Jabar," ujar Kang Emil. 

 

Susunan Pengelola Masjid Al Jabbar

 

1. Ridwan Kamil Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)

2. Uu Ruzhanul Ulum Wakil ketua DKM Al Jabbar

3. Setiawan Wangsaatmadja (Sekda) sebagai Ketua harian

4. Pengurus DKM-nya perwakilan 27 aktivis muslim dari 27 kabupaten/kota

Dari awal pembangunan, Masjid Al Jabbar memang sudah dikonsepkan mandiri ekonomi seperti halnya rumah sakit. Pendapatan dari masjid nantinya tidak akan masuk ke APBD tapi langsung dikelola sendiri.

Kang Emil menyebut Masjid Al Jabbar akan dikonsepkan seperti Masjidil Haram dari segi pengelolaan hingga memiliki pegawai yang mayoritas untuk warga lokal.

Keguatan utama Masjid Al Jabbar suntuk beribadah, selain itu ada kegiatan wisata religi dan kegiatan ekonomi.

Seperti hadirnya museum, bazar di area Alun-alun, foodcourt, perahu, bahkan untuk prewedding juga diperbolehkan selama menjaga ketertiban dan tak mengganggu kegiatan ibadah.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler