Pertanian Padi Tumpangsari pada Kehutanan Perhutani di Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB)

11 Desember 2022, 07:00 WIB
Para personel Perhutani KPH Bandung Utara di kehutanan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, usai penanaman pohon jati serta pola tumpangsari tanaman padi oleh lembaga masyarakat desa hutan. /dok Perhutani KPH Bandung Utara

 

DESKJABAR – Usaha pertanian padi secara tumpangsari, dilakukan pada kawasan kehutanan Perhutani di Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Pola tumpangsari produksi padi pada kawasan kehutanan di Cipeundeuy itu, berada pada lahan Perum Perhutani KPH Bandung Utara.

Sejak Kamis, 8 Desember 2022, seluas 53,63 lahan di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cipeundeuy, Bagian KPH Padalarang, sudah ditanami dengan bibit-bibit pohon jati.

Baca Juga: Perhutani KPH Bandung Utara Penanaman Pohon Jati di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lingkungan Hidup

Lahan bersangkutan merupakan hutan produksi KPH Bandung Utara, yang baru saja dilakukan tebang habis kemudian segera ditanami kembali.

Pola produksi padi tersebut sebenarnya merupakan umum dilakukan di Perhutani, berupa kerjasama dengan masyarakat melalui LMDH (lembaga masyarakat desa hutan).

Polanya, berupa pemanfaatan lahan sebelum tegakan pokok sudah besar, misalnya pada lahan ada penanaman kembali pohon-pohon jati.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Merekrut Lebih Banyak Petani Milenial Tahun 2023, Pertanian Menarik Kalangan Muda

Wakil Administratur KPH Bandung Utara Perum Perhutani, Harry Soediana, kepada DeskJabar, Minggu, 11 Desember 2022 menyebutkan, lokasi kerjasama penanaman padi dengan LMDH di Cipeundeuy itu, merupakan pemberdayaan masyarakat.

Masyarakat setempat yang tergabung LMDH, melakukan usaha pertanian padi secara tumpangsari, di sela-sela tanaman jati Perhutani masih muda.

Tetapi jika pohon-pohon jatinya sudah besar, lahan bersangkutan tentu tidak lagi memungkinkan ditanami padi, karena faktor pencahayaan.

Baca Juga: Anggur Lonjong Oleh-Oleh Khas Bandung, Wisata Pertanian, Dimana Bisa Membeli ?

Selain tanaman padi, juga budidaya tanaman cabe rawit alias cengek secara tumpangsari.

Pada usaha pertanian padi di kawasan hutan, diketahui benih padi yang digunakan adalah jenis gogo.

Biasanya, padi gogo dapat ditanam dua kali dalam setahun pada lahan kehutanan. Saat ini, benih padi gogo yang dianjurkan oleh Kementerian Pertanian, adalah Inpago.

Baca Juga: Di Majalengka, Pohon Beringin Kini Langka, Warga Bersyukur Melihat yang Masih Tersisa karena Manfaatnya

Tetapi pada sejumlah tempat, ada juga petani yang nekad menggunakan padi varietas Ciherang, seperti umumnya penggunaan pada lahan sawah.

Produksi padi dari lahan kehutanan, diketahui menghasilkan beras yang rasanya lebih enak dibandingkan lahan sawah.

Namun itu lebih kepada jenis-jenis varietas padi tertentu, yang termasuk ke dalam padi huma.

Baca Juga: Usaha Komoditi Karet di Jawa Barat, Beda Nasib Antara Usaha Kebun Rakyat dan Perkebunan Besar

Lokasi kehutanan Perhutani di Cipeundeuy, berada pada tepian Waduk Cirata, sehingga ketika tegakan-tegakan pohonnya sudah besar memiliki manfaat lain yaitu sebagai stabilisasi iklim mikro.

Biasanya, orang-orang merasa udara menjadi tidak panas, bahkan teduh, ketika hutan di tepian Waduk Cirata sudah dipenuhi kembali pohon-pohon besar.

Jika ditempuh dari Bandung, lokasi kawasan kehutanan RPH Cipeundeuy, paling mudah dituju dari Rajamandala, Cipatat, ke arah utara melintasi tempat pembuangan sampai Sarimukti. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler