Waspada, Ini Tanda-tanda Segera Terjadi Longsor, BPBD Kabupaten Tasikmalaya dan UPTD Bandung Memberitahu

16 November 2022, 12:46 WIB
Waspada longsor di musim hujan /Instagram @bimatiga_bdg.mantap

DESKJABAR – Pada musim hujan, bencana longsor merupakan sering dialami di Provinsi Jawa Barat, karena alamnya bergunung-gunung dan subur.

Ada tanda-tanda segera terjadi longsor pada musim hujan, dimana BPBD Kabupaten Tasikmalaya dan UPTD III Bandung Mantap memberitahu.

Kewaspadaan terhadap bencana longsor bukan hanya bagi warga perdesaan saja, juga masyarakat umum pelintas jalur jalan raya yang melintasi lokasi rawan longsor, bahkan para wisatawan.

Baca Juga: Antisipasi Bencana di Musim Hujan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya Sarankan Langkah Ini

Terjadinya longsor diketahui umum terjadi pada lokasi berbukit-bukit bagian lereng, baik di kawasan perdesaan, jalan raya, bahkan tempat wisata alam sekalipun.

Bahkan diketahui, untuk jalur jalan raya yang sedang rawan longsor dan pohon tumbang adalah Cadas Pangeran Sumedang.

Namun pada sejumlah kabupaten lain di Jawa Barat pun juga mulai terjadi sejumlah bencana longsor.

Baca Juga: Majalengka, Asal Usul Jalan Jatisampay, Legenda Nyi Rambut Kasih Kerajaan Sindangkasih

Terkait ancaman bencana longsor, ada tanda-tanda kondisi itu segera terjadi, dimana BPBD Kabupaten Tasikmalaya dan UPTD Bima III Bandung memberitahu melalui Instagram @ bpbdkabtasikmalaya.id dan @bimatiga_bdg.mantap.

Disebutkan, tanda-tanda segera terjadi longsor adalah :

  1. Keluarnya mata air pada lereng
  2. Terdapat retakan dan amblasan pada tanah dan bukit
  3. Tembok bangunan dan pondasi tiba-tiba retak
  4. Air sumur dan mata air tiba-tiba keruh
  5. Pohon dan tiang listrik mengalami kemiringan

Baca Juga: Majalengka, Rumah Antik Dekat RSUD Majalengka di Jalan Kesehatan, Begini Sejarah Bangunan Itu

Nah, jika masyarakat melihat salah satu tanda-tanda ini pada musim hujan tinggi ini, agar waspada dan segeralah menyelamatkan diri.

Diantara sebagian masyarakat, sebenarnya ada yang sudah mengenali tanda-tanda segera terjadi bencana longsor. Namun ada juga yang malah masih tenang-tenang saja jika melihat kondisi ini.

Sebagai catatan DeskJabar, untuk mengurangi resiko bencana longsor, sejumlah pihak terkait di Jawa Barat sebenarnya melakukan sejumlah langkah serta getol menghimbau masyarakat dalam berperilaku.

Baca Juga: Cerita Horor, Akibat Bawa Tali Pocong ke Rumah, Ada Dewa Memukuli Anjing di Majalengka

Yang umum dilakukan, adalah mengajak masyarakat ikut melakukan penanaman sejumlah pohon yang mampu menahan longsor pada kemiringan, khususnya yang memiliki perakaran kuat, misalnya pohon bamboo, tanaman kopi dan teh, pohon buah-buahan, dsb.

Juga disosialisasikan agar masyarakat tidak membudidayakan tanaman semusim pada lereng lebih dari 30 derajat, sebab sangat beresiko berdampak bencana longsor.

Hanya saja, pada sebagian kondisi, upaya penghijauan dan pemulihan lingkungan sering sia-sia, karena perilaku sebagian masyarakatnya sendiri.

Sejumlah pohon yang ditanam kemudian dicabuti kembali, untuk kemudian kembali ditanami sayuran dan aneka tanaman semusim lainnya, dengan alasan kebutuhan perut. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @bpbdkabtasikmalaya.id Instagram @bimatiga_bdg.mantap

Tags

Terkini

Terpopuler