INFO GEMPA JAWA BARAT, Guncangan 12 November 2022 Hancurkan Beberapa Rumah di Cisompet Garut, BMKG : Waspada

14 November 2022, 15:09 WIB
Info gempa Jawa Barat, guncangan 12 November 2022 hancurkan Beberapa rumah di Cisompet Garut, BMKG Himbau agar tetap waspada. /Ist/

DESKJABAR - Gempa bumi yang terjadi pada 12 November 2022 pada hari Sabtu lalu telah mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut hancur, terkait hal ini BMKG himbau agar masyarakat tetap waspada.

Gempa bumi yang terjadi pada hari Sabtu, tanggal 12 November 2022, pukul 20:18:45 WIB dirasakan getarannya di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Bahkan menurut informasi yang dikutip dari Instagram @Infogarut, guncangan tersebut terasa sampai empat kali getaran.

Baca Juga: Istanbul Meledak, Ini Kronologis dan Jumlah Korban, Turki Menuding Militan Separatis Kurdi Bertanggung Jawab

Baca Juga: Resep Sambal Trancam Pedas Segar, Nikmat Disantap dengan Nasi Hangat, Goreng Tempe plus Asin, Seuhah Ketagihan

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 107,36 BT dan 8,18 LS, berjarak sekitar 122,5 km barat daya Kota Garut (ibu kota Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat), dengan magnitudo M5,3 pada kedalaman 10 km.

Sebelumnya stasiun BMKG pada lokasi pusat gempa bumi berdekatan mencatat terjadinya gempa bumi dengan kekuatan M4,9 pada pukul 19:23:33 WIB.

Adapun untuk lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan wilayah pantai Kabupaten Cianjur, Garut dan Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Ketahui Formasi Pendaftaran CPNS Bagi Lulusan SMA Sederajat, Penerimaan Kedinasan PPPK

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Gempa bumi tersebut disebabkan karena wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api.

Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga hal tersebut membuat wilayah tersebut rawan gempa bumi.

Baca Juga: Dua Pesawat Adu Bagong di Udara, Terbakar dan Jatuh di Depan Mata Ribuan Penonton: 6 TEWAS

Baca Juga: Resep Sambal Oncom Pedas Khas Sunda, Seuhahnya Nampol, Pas Jadi Cocolan Uli Ketan, Dijamin Ketagihan

Selain itu, wilayah tersebut memiliki morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan yang juga berpotensi terjadi gerakan tanah, hal ini dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Adapun menurut informasi dari harian Pikiran Rakyat, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan kerusakan rumah penduduk di Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah.

Baca Juga: Tempat Nongkrong dan Ngopi yang Hits, Suasana Istimewa di Bandung, Udara Sejuk Wajib Dikunjungi

Baca Juga: Inilah Tanda-tanda (Ciri) Bayi Sedang Diganggu Jin atau Makhluk Halus, Bunda Harus Tahu Ya

Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi pada dasar laut yang dapat memicu kejadian tsunami.

Menurut data Badan Geologi wilayah pantai selatan Garut tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.

Dengan adanya gempa bumi yang terjadi hari Sabtu lalu tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.

Selain itu, BMKG juga menghimbau kepada penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler