Ade Rusmana, Penjual Buku Bekas di Bandung Sejak 1970, Bawa Pulang Seratus Ribu Sudah Bagus

26 Agustus 2022, 18:37 WIB
Ade Rusmana, (70) salah seorang pedagang buku pelajaran bekas di depan kiosnya, Jl. Kautamaan Istri , Bandung /DeskJabar/Dicky Harisman/

DESKJABAR - Keberadaan kios buku pelajaran bekas, majalah bekas, komik  di Jl. Kautamaan Istri Kota Bandung, diakui turut mempermudah mereka yang memerlukan buku pelajaran dengan harga miring. Bahkan harganya bisa setengah dari harga baru.

Di kawasan ini sedikitnya terdapat 10 penjualan buku dan majalah bekas yang berjualan sejak pagi jam 08.00 sampai sore pukul 15.00 WIB.

Jika dipikir-pikir hidup di Bandung itu murah. Mau nyari sparepart mobil bekas. Ada di Jl. Banceuy Bandung.

Baca Juga: Edun Euy 414 Mahasiswa di Bandung Positif HIV, Simak Langkah yang Harus Dilakukan

Mau nyari  meubel bekas, Ada di Jl. Cibuni. Nyari kaset, elektronik, apalagi coba?  Semua tersedia di Bandung.

Nah bagi yang perlu buku dan majalah bekas, juga ada di Bandung. Tempatnya di kawasan pusat Bandung. Hanya beberapa meter dari Alun-alun Kota Bandung.

Di Jl. Kautamaan Istri Kota Bandung ini sejak tahun 1979 terdapat para penjual buku pelajaran bekas dan majalah bekas.

Dulu pada awalnya para pedagang ini berjualan  dengan cara menggelar dagangan di pinggir jalan.

Menurut Ade Rusmana (70) salah seorang pedagang yang mulai berdagang di kawasan Jl. Kautamaan Istri sejak awal,mulanya Ade berdagang bersama sekitar 20 orang pedagang.

Menurutnya, teman-temanya yang dulu mempelopori berdagang di sini sebagian sudah meninggal dunia.

Buku-buku  dan  majalah bekas yang dijualnya berasal dari para supplier yang umumnnya tukang rongsok.

Baca Juga: Link Live Streaming Preman Pensiun 6 Malam Ini Episode 5, Cecep Marah, Anak Buah Ramon dan Bang Edi Dihajar

Saat ini, novel dan komik yang banyak dicari pembeli, ketika ditanya alasannya, bapak dari  delapan putra-putri ini menjelaskan, banyak orang butuh hiburan dengan membaca komik atau novel.

Menurut Ade, saat ini penjualan untuk buku pelajaran bekas sedang lesu, penyebabnya karena pengaruh perkuliahan dan sekolahan yang sempat terganggu akibat pandemik beberapa tahun lalu.

Jika ada buku-buku atau majalah yang terlalu lama berada di kiosnya alias tidak laku, Ade menjualnya secara kiloan.

“Kadang ada buku pelajaran yang tidak sesuai kurikulum lagi, akhirnya buku pelajaran ini jadi numpuk di kios, Saya berinisiatif menjualnya secara perkilo ke tukang rongsok lagi”. Ujar Ade yang kini mulai dibantu anaknya  berjualan.

Ade mengenang, ada beberapa buku yang harganya mahal dan banyak dicari orang, seperti Dibawah Bendera Revolusi dan Bandung Tempo Doeloe.

Baca Juga: Ambyar Speed Bump Menjatuhkan Para Pengendara Sepeda Motor, Mirip Zebra Cross di Danau Sunter Jakarta

Namun, saat ini harga buku-buku langka pun terimbas pandemik. Harganya menjadi turun.

Di kiosnya sedikitnya tersedia ratusan judul buku bacaan, komik, novel, ensiklopedi, kamus bahasa Inggris dan lain-lain.

Ade mengatakan, penjualan buku bekas di sini mulai goyah sejak berjangkitnya Covid-19, terlebih pada saat itu mahasiswa dan pelajar harus belajar dari rumah secara daring.

“Biasanya sehari bisa mencapai dua ratus ribu, tapi sejak tiga tahun ini penghasilan jadi menurun. Membawa uang seratus ribu rupiah ke rumah itu sudah unggul, “ tutur Ade mengakhiri perbincangan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler