DESKJABAR - Ada hal menarik di kasus Subang dekati 1 tahun pasca terjadinya tragedi rajapati itu.
Munculnya kasus Subang sudah kita pahami terjadi di 18 Agustus 2021.
Atau hingga saat ini memasuki bulan Agustus 2022, kasus Subang hampir 1 tahun.
Di rentang waktu yang panjang itu, tersangka, pelaku dan otaknya belum terungkap.
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana pernah mengatakan polisi masih terus bekerja untuk mengungkapnya.
"Berkali-kali saya sampaikan pada masyarakat penanganan kasus ada yang cepat, ada pula yang lambat," ucap Suntana ketika meninjau vaksinasi di Mapolres Purwakarta kepada wartawan, Senin 1 Agustus 2022.
Disebutkan, ada beberapa kasus pembuktiannnya harus lebih mendalam, termasuk kasus pembunuhan di Subang.
Berbagai upaya, kata Suntana, terus dilakukan Polda dan Polres Subang, untuk menangkap pelaku pembunuh sadis ibu dan anak Tuti dan Amel.
Upaya itu, tambahnya lagi, berkali-kali bahkan lakukan olah TKP melibatkan anjing pelacak.
"Kemudian dua kali lakukan autopsi tehadap dua jenazah korban dan memeriksa 121 saksi," imbuhnya.
Suntana menyebutkan puluhan rekaman CCTV pun diselidiki melibatkan berbagai pihak seperti BIN, Densus 88 serta bantuan FBI.
Sementara itu Yosef Hidayah saksi kasus Subang mengatakan, pihaknya sangat menanti keadilan dari penyidik dan penyelidikan Polda Jabar.
"Saya tetap menunggu dan mengikuti anjuran dari PH saya, yaitu pak Rohman Hidayat," kata Yosef Hidayat kepada Deskjabar, Senin 1 Agustus 2022.
Rohman Hidayat menganjurkan, kata Yosef Hidayah, tidak membuat konten YouTube serta memberikan keterangan-keterangan terkait kasus Subang.
"Ini sudah mendekati 1 tahun di bulan Agustus 2022 pasca tragedi kasus Subang di bulan yang sama di tanggal 18, tahun 2021," ucapnya.
Artinya, tambahnya, pihaknya tetap menunggu siapa tersangka, pelaku dan otak di balik kasus Subang ini.
Disebutkan, pihaknya sudah merasa lelah dan menunggu bagaimana merasa dikebiri menghadapi kenyataan ini.
"Karena saya merasa tidak leluasa akibat sesuatu yang diharapkan yakni keadilan untuk kedua korban," tuturnya.
Yang hingga saat ini, jelasnya lagi, belum terungkap siapa sebenarnya orang yang telah melakukan aksi kejahatan keji ini.***