Implementasi Kurikulum Merdeka, Kepala BBPMP Jawa Barat, Sri Wahyuningsih Kunjungan Kerja ke Kuningan

24 Juli 2022, 10:42 WIB
Audiensi kepala BBPMP Provinsi Jawa Barat, Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd dengan Bupati Kuningan Bapak. H. Acep Purnama, S.H /Dok : BBPMP Jabar/

DESKJABAR – Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan BBPMP Jawa Barat, Dra. Sri Wahyuningsih M.Pd., beserta tim, lakukan kunjungan kerja dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka di kabupaten Kuningan Jawa Barat pada 21-22 Juli 2022.

Kunjungan kerja bertujuan memperkuat komitmen serta sinergi yang telah terbangun antara pemerintah daerah Kabupaten Kuningan dengan Kemendikbudristek.

Selain itu, kunjungan kerja ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengalaman implementasi kurikulum Merdeka di Kab. Kuningan serta tantangan yang dihadapi.

Baca Juga: Duo Pianis Jazz Irsa Destiwi dan Drumer Warman Sanjaya akan Dipertemukan di Ubud Village Jazz Festival 2022

Kunjungan diawali audiensi dengan Bupati Kabupaten Kuningan, H. Acep Purnama, S.H., M.H. yang didampingi Bunda PAUD/Literasi Kab.Kuningan,  Hj. Ika Acep Purnama serta Kepala Dinas kab. Kuningan yang diwakili Kepala Bidang Ketenagaan, H. Pipin Mansur Aripin, M.Pd.

Kepala BBPMP Provinsi Jawa Barat, Dra. Sri Wahyuningsih M.Pd menyampaikan bahwa kebijakan merdeka belajar bertujuan untuk mendorong Pendidikan yang berkualitas yang menghasilkan profil pelajar Pancasila.

Implementasi kurikulum merdeka bukan paksaan tetapi satuan diberi keleluasaan untuk memilih sesuai kesiapan satuan yang bersangkutan.

Ada 3 katagori pilihan yaitu merdeka belajar, merdeka berubah, dan merdeka berbagi. Pemerintah juga telah menyediakan Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai media belajar dan berbagi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Menjadi wajib bagi para guru untuk log in dan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Dari data yang terekam di aplikasi yang telah disediakan oleh pemerintah pertanggal 19 Juli 2022, terdata di Kabupaten Kuningan ada 538 satuan dari semua jenjang yang telah mendaftar untuk implementasi kurikulum merdeka secara mandiri dengan 7508 guru.

Baca Juga: 6 Tempat Angker di Subang, Salah satunya TKP Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Saat kunjungan baru 92,19 % satuan dan 2652 guru yang telah log in ke PMM. Bupati Kabupaten Kuningan H Acep Purnama, S.H., M.Pd. menjelaskan bahwa pemerintah daerah Kab Kuningan sangat mendukung kebijakan merdeka belajar, sudah lama tersosialisasikan dan pemerintah daerah mendorong inovasi.

Saat ini yang sedang terus dilakukan pemerintah daerah adalah merealisasikan dukungan sarana dan prasarana terutama untuk mendukung kenyamanan sekolah untuk menjadi sekolah Adiwiyata atau sekolah hijau sebagai ikon Kabupaten Kuningan.

Juga sejak lima tahun yang lalu sampai hari ini terus membangun sarpras dengan melakukan rehabilitasi perpustakaan, dan laboratorium dan sudah 70% tuntas.

Selain itu untuk mendukung SPM PAUD, pemerintah daerah telah mengalihkan 57 TK swasta menjadi TK negeri pada tahun 2021. Permasalahan yang dihadapi yaitu kondisi geografis yang cukup jauh antara lokasi peserta didik dengan sekolah.

Permasalahan lain beberapa Desa terkendala blank spot. Harapan yangdisampaikan Bupati bahwa kebijakan dari pemerintah pusat sinergi dari atas hingga kebawah.

Baca Juga: Kode Redeem FF 23 Juli 2022 Battle in Style Jota x Isyana, Berikut Daftar Misi dengan Reward Incubator Voucher

Kepala Bidang Ketenagaan , H. Pipin Mansur Aripin, M.Pd. menambahkan bahwa di Kabupaten Kuningan ada 58 satuan PSP Angkatan 2 jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK/SLB, yang telah ditetapkan pemerintah pusat pada tahun 2022.

Pada saat ini satuan PSP sedang mengikuti pelatihan Perencanaan, Penatausahaan dan Pelaporan Sekolah menggunakan Platform Rapor Pendidikan dan SDS-ARKAS dalam menyiapkan diri untuk digitalisasi sekolah terkait pengelolaan sumberdaya satuan yang diselenggarakan BBPMP. Selain itu telah lulus 89 guru penggerak di Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu Kuningan siap bersinergi dan berkolaborasi.

Kunjungan hari kedua dilanjutkan ke satuan yang akan megimplementasi kurikulum merdeka secara mandiri yaitu TK Alam Terpadu Al Gifari, SD Negeri Purwawinangun dan SMP Negeri 1 Kedunggede.

Kunjungan ke satuan bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka serta menggali permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Dari hasil kunjungan diketahui bahwa belum semua PTK melakukan log in ke PMM.

Baru Sebagian kecil PTK yang telah memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Permasalahan yang dihadapi adalah kurang difahaminya manfaat PMM dan bagaimana memulai implementasi kurikulum merdeka secara mandiri.

Baca Juga: Pulau Bali Akan Jadi Saksi Kehebatan Musisi Jazz Muda Berbakat, Gev Delano di Ubud Village Jazz Festival 2022

Pada saat kunjungan di ketiga satuan, semua PTK dipandu untuk log in PMM dan dilakukan penguatan pemahaman tentang pentingnya log in dan memanfaatkan PMM untuk mengawali implementasi kurikulum merdeka secara mandiri. Hal ini penting karena dalam PMM telah tersedia berbagai informasi untuk mengajar, pelatihan mandiri serta berkarya.

Dari observasi lapangan yang dilakukan, satuan belum melakukan assesmen diagnostik dan masih ada pembelajaran yang belum berfokus pada anak.

Hal ini dimungkinkan karena pemanfaatan PMM belum optimal. Namun tampak semangat dan antusias dari para guru di ketiga satuan ketika dipandu untuk log in dan mengeksplore PMM, ternyata mereka dapat melihat banyak informasi yang disajikan di PMM untuk memahami kurikulum merdeka.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: pers rilis

Tags

Terkini

Terpopuler