DESKJABAR - Kasus Subang mengejutkan dengan ada orang yang sanggup membongkar kasus Subang kalau diminta oleh kepolisian, berikut pelaku kasus Subang berjumlah 5 orang, benarkah?
Dalam kasus Subang ada strategi pelaku pembunuhan ibu dan anak yang hingga sampai sekarang masih belum terbongkar.
Tapi pihak kepolisian sampai sekarang masih terus berusaha mengungkap kasus Subang ini.
Pihak penyidik dari kepolisian kini sudah melakukan pemeriksaan saksi sebanyak 121 orang dan memeriksa lebih dari 216 item barang bukti yang ditemukan dari 10 TKP kasus Subang.
Siapa pelaku kasus Subang yang sampai sekarang masih belum terbongkar?
Menurut orang ini, pelaku kasus Subang sebenarnya terang benderang. Jumlahnya 5 orang. 3 orang merupakan eksekutor langsung, 2 orang berjaga di luar mengawasi keadaan.
Kata orang ini, kelima pelaku kasus Subang telah memiliki peran masing-masing saat menghabisi Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang pada 18 Agustus 2021 yang lalu.
Dari kelima pelaku kasus Subang ini, diantara adalah saksi yang telah diperiksa polisi yang sekarang pura-pura bodoh.
"Cek saja apakah dari sekian banyak saksi kasus Subang sekarang ini ada yang terlihat bodoh?",ungkapnya.
Ia menyatakan siap membongkar kelima orang itu apabila memang dimintai bantuan oleh pihak kepolisian.
Namun jika bukan pihak kepolisian yang meminta, dia akan tetap diam.
Siapakah orang ini, yang sanggup membongkar kasus Subang ini?
Dia adalah Anggra Putri Tania, paranormal yang beberapa waktu yang lalu sempat meramalkan bahwa Presiden RI pengganti Jokowi kelak berinisial G.
Ramalan Anggra Putri Tania tentang pelaku kasus Subang ini tayang dalam Youtube Misteri Mbak Suci tanggal 4 Juni 2022.
Dalam tayangan ini, Mbak Suci berkolaborasi dengan Freddy Sudaryanto, pemilik chanel YouTube Freddy Sudaryanto Sport dan dengan channel YouTube Anggra Putri Tania, IMP Entertainment News.
Anggra Putri Tania menjelaskan, kasus Subang memang lama terbongkar karena ada seorang pelaku yang piawai dalam mengatur strategi. Ia juga merupakan sosok penting.
Munculnya framing-framing kepada orang terdekat yang sebenarnya tidak terlibat dalam pembunuhan, merupakan bagian dari strategi pelaku itu.
Baca Juga: Estetik Banget Berswafoto di Kampung KOREA, Destinasi Wisata Mirip Korea Terdekat
"Tujuannya agar para pelaku pembunuhan tersamarkan," kata Anggra Putri Tania.
Pada intinya, lanjutnya, otak pelaku kasus Subang ini ingin mengecoh sehingga orang dekat sekitar pelaku menjadi kambing hitam dan dijadikan tersangka, sementara para pelaku kasus Subang sebenarnya tak terbongkar, mungkin ini sebuah strategi dari pelaku.
Menurut Anggra Putri Tania, pembunuhan terhadap Tuti dan Amel terjadi karena otak pelaku ingin mengalihkan hak kepemilikan kepadanya.
Tuti kemudian dipaksa untuk menandatangani surat pengalihan hak tersebut. Namun karena Tuti tidak mau, akhirnya terjadi pembunuhan atau Tuti dibunuh.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Angga Putri Tania pun menjelaskan sedikit kronologis sebelum pembunuhan terjadi.
Menurut hasil terawangannya, sebelum terjadi pembunuhan terhadap Tuti dan Amel, saksi Y ditelepon oleh otak pelaku.
"Jadi bisa dicek di hp saksi Y siapa orang yang menelepon kepadanya beberapa saat sebelum pembunuhan terhadap Tuti dan Amel terjadi," katanya.
Saksi Y sendiri, lanjutnya, sudah punya curiga kepada orang ini. Namun karena tak punya bukti-bukti ia diam hingga sekarang.
Terkait tamu pada malam hari sebelum terjadi pembunuhan, menurut Anggra Putri Tania, mereka tak terlibat sama sekali.
"Mereka tak terlibat dengan pembunuhan," ujarnya.
Anggra Putri Tania pun menjelaskan, sebenarnya masih ada barang bukti kasus Subang yang hingga kini belum terungkap.
Barang bukti itu diantaranya baju yang berlumuran darah dan cincin yang lepas.
"Bukti itu ditanam di kebun belakang TKP kasus Subang sedalam dua meter," paparnya.
Kalau ada foto atau video lokasi kasus pembunuhan, ia sanggup menunjukkan di mana titik barang bukti itu ditanam oleh pelaku.
Putri Tania kembali mengatakan, ia sanggup membongkar para pelaku kasus Subang jika dimintai bantuan oleh pihak kepolisian.
"Kalau tidak diminta, ya saya diam..." ujar Putri Tania.***