FAKTA KASUS SUBANG, Ada Keganjilan Saat Eksekusi, Apakah Ini Keteledoran Atau Bukti Peran Orang Dekat?

18 Mei 2022, 06:00 WIB
Ada keganjilan saat eksekusi korban di kasus Subang. Apakah ini sebuah keteledoran atau jutru bukti ada keterlibatan orang dekat korban /Kolase foto PMJ News, Instagram @hastry_forensik, YouTube Indra Zainal Chanel/

DESKJABAR – Ada fakta cukup mengejutkan dengan apa yang terjadi di kasus Subang pada saat eksekusi korban pada tanggal 18 Agustus 2021 dinihari.

Keganjilan yang terjadi saat eksekusi korban Tuti dan Amel di kasus Subang tersebut justru memunculkan pertanyaan apakah itu sebuah keteledoran atau justru itu membuktikan adanya keterlibatan peran orang dekat korban.

Keganjilan yang ditemukan di kasus Subang yang kini tepat berusia 9 bulan pada Rabu 18 Mei 2022 tersebut adalah terjadi pada saat pelaku melalukan eksekusi para korban.

Baca Juga: BARBUK KASUS SUBANG Tak Juga Ditemukan, Ini Bukti Kecanggihan Pembunuh Tuti dan Amel

Justru keganjilan yang ditemukan di kasus pembunuhan Jalancagak Subang tersebut di satu sisi dinilai sebagai sebuah keteledoran, tetapi pada sisi lain ini juga membuktikan adanya peran orang dekat korban terkait eksekusi tersebut.

Seperti diketahui, biasanya suatu kejahatan akan dilakukan dengan cepat, artinya si pelaku akan dengan cepat menghilang dari TKP.

Tetapi justru yang terjadi di kasus Subang dengan korban Tuti dan Amel, tidak demikian adanya seperti lazimnya di kasus-kasus kejahatan lainnya.

Di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, ada fakta mengejutkan yang terjadi. Sebab, ada keganjilan atau ketidaklaziman seperti di kasus-kasus kejahatannya pada umumnya. Para pelakunya seperti tahu betul atau paham betul akan situasi TKP Ciseuti.

Siapa mereka, apakah ini yang ada hubungannya sebagai orang dekat dengan korban almarhum Tuti Suhartini dan Amel yang jadi korban dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Hal itu terungkap dari pemerhati kasus Subang, Fredy Sudaryanto melalui kanal Youtube Fredy Sudaryanto Sport, yang tayang pada 23 Januari 2022.

Menurutnya, sebagaimana kasus-kasus kejahatan seperti kasus pencurian, perampokan, pembunuhan, biasanya pelaku melakukan gercep atau gerak cepat.

“Kasus perampokan setelah mengambil barang, si pelaku akan berusaha secepat kilat menjauhi TKP untuk menghindari dilihat orang. Termasuk di kasus pembunuhan, pelaku juga akan seyogyanya gerak cepat dan kabur dari TKP,” tutur Fredy Sudaryanto.

 Baca Juga: Satgas Covid-19 Tetapkan 18 Mei 2022 Mulai Berlaku Pelonggaran Pengendalian Covid, Harap Ekonomi Segera Pulih

Namun yang terjadi di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, ada semacam tidak lazim daripada kebiasaan. Ada semacam para pelaku menguasai lapangan, mengetahui kondisi TKP.

Alasannya, menurut kabar yang beredar di media massa, kejadian kasus Subang terjadi sekitar jam 12 malam hingga jam 6 pagi. Waktu selama 6 jam untuk sebuah kasus pembunuhan merupakan hal yang tidak lazim.

Menurut Fredy, jam 6 pagi tersebut, berdasarkan sejumlah saksi yang melintas di jalan di depan TKP, yang menyaksikan pada pagi itu ada gerakan dari mobil Alphard hitam milik almarhum.

“Karena biasanya satu kejahatan pelaku akan berusaha mempercepat tindakannya dalam rangka untuk menghindar dari pandangan masyarakat,” ujarnya.

“Tetapi para pelaku di kasus Subang ini, mereka seperti tenang-tenang saja. Menguasai lapangan, tahu di sana tidak akan ada orang yang masuk, tidak ada orag yang bakal melihat, dan tahu kapan orang keluar masuk,” paparnya menambahkan.

Dengak keganjilan ini, memunculkan pertanyaan siapa eksekutornya,dalang, atau orang-orang yang membantu di kasus Subang tersebut, sehingga mereka sangat memahami betul kondisi sekitar TKP.

Baca Juga: Hasil Perolehan Medali SEA Games 2022, Malam Ini 17 Mei, Mengejutkan Klasemen Sementara Posisi Indonesia Turun

Atau apakah hal ini karena ketenangan para pelaku ataukah sebuah keteledoran yang membuat eksekusi berjalan cukup lama.

“Pelaku masih ada di sana. Seolah-olah bahwa pelaku sudah mengusai TKP, menguasai waktu, situasi, karakter, dan ini jadi misteri,” ujarnya.

“Kenapa kok bisa tahu, mereka bisa memperkirakan jam 3 pagi tidak akan ada orag, jam 5 tidak akan ada orang, termasuk jam 6 pagi,” paparnya.

Artinya, di antara para pelaku ada orang yang paham betul soal TKP Ciseuti.

Rabu, 18 Mei 2022, kasus Subang tepat berusia 9 bulan, publik berjarap agar kasus Subang yang telah menewaskan Tuti dan Amel tersebut, tidak hilang begitu saja.

Mereka berharap pihak Polda Jabar segera mengumumkan siapa pelakunya dan apa motifnya sehingga di kasus Subang tersebut memakan 2 korban tewas mengenaskan.

Baca Juga: 5 Link Twibbon Keren Hari Museum Internasional 18 Mei 2022, Bagikan Sejarah Berikut Cara Menggunakannya

Seperti diketahui, jasad almarhumah Tuti dan Amel, saat ditemukan pada tanggal 18 Agustus 2021 pagi, ditumpuk tanpa sehelai pakain pun di bagasi mobil Alphard hitam milik korban, yang terparkir di halaman TKP Ciseuti, tempat terjadinya kasus Subang yang menggegerkan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Fredy Sudaryanto Sport

Tags

Terkini

Terpopuler