CERITA MIRIS di Kasus SUBANG, Pekerja Yayasan Milik TUTI dan AMEL Hidup Susah

9 April 2022, 14:45 WIB
Sejak kasus Subang, sekitar 8 bulan lebih, kata Fredy Sudaryanto, para pekerja Yayasan Bina Prestasi Nasional tidak mendapat gaji lagi dan kesulitan untuk mencari pekerjaan baru. /Kodar Solihat/ DeskJabar.com/


DESKJABAR
  Pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu (Amel),  seperti jalan di tempat.

Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini telah berjalan delapan bulan lebih, tapi belum juga terungkap siapa pelaku nya.

Padahal, ratusan saksi kasus Subang telah dimintai keterangan. Dan, sketsa wajah pun telah disebar pihak kepolisian.

Dan, sampai saat ini, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang  ini masih menjadi misteri yang berkepanjangan.

Baca Juga: PELAKU Pembunuh TUTI dan AMEL di KASUS SUBANG Terpojok, Ada Sidik Jari yang Tertinggal di TKP

Tapi, eksekutor di kasus Subang masih bebas menghirup udara segar.

Selama pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang  hingga memasuki bulan ke-8 ini, banyak meninggalkan pertanyaan dari publik.

Salah satu pertanyaannya, bagaimana kelangsungan nasib karyawan Yayasan Bina Prestasi Nasional, jika kasus Subang ini sampai berlarut-larut ?

Betapa tidak membuat miris pekerja, kantor yayasan menjadi TKP dan pemilik sekaligus pengurus menjadi korban pembunuhan kasus Subang.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Dan, dengan belum terungkapnya kasus Subang ini, otomatis nasib pekerja Yayasan Bina Prestasi Nasional semakin tidak jelas.

Sudah 8 bulan lebih, para pekerja Yayasan Bina Prestasi Nasional tidak mendapat gaji lagi dan kesulitan untuk mencari pekerjaan baru.

Apalagi pekerja yang menjadi saksi di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

Menurut pemerhati kasus Subang sekaligus YouTuber, Fredy Sudaryanto, melalui kanal Youtube Freddy Sudaryanto Sport ‘Miris Sekali Mereka Terdampak dengan K4sus Sub4ng Ini’ publish Jumat 8 April 2022, dengan berlarut-larut nya kasus Subang, banyak pekerja yang terkena dampaknya, terutama secara ekonomi.

Baca Juga: RUMAH TUSUK SATE, Benarkah Tempat Kumpul Jin Jahat , Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Sejak kasus Subang, sekitar 8 bulan lebih, kata Fredy Sudaryanto, para pekerja Yayasan Bina Prestasi Nasional tidak mendapat gaji lagi dan kesulitan untuk mencari pekerjaan baru.

Sebagian mungkin bisa bertahan dan bangkit, tapi pekerja yang menjadi saksi ada semacam kendala psikis dalam mencari pekerjaan baru.

"Ketika dia menjadi saksi tidak sedikit menghambat untuk bisa bekerja di tempat lain," kata Freddy Sudaryanto.

Mungkin saja ada perusahaan yang mau menerima. Tapi karena kasus Subang belum jelas siapa pelakunya. Jadi perusahaan berpikir ulang untuk menerima menjadi pekerja nya.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Kata Freddy Sudaryanto, ada yang mengeluh masalah ekonomi karena tidak punya penghasilan lagi. Dan ini realita. Kalau hal lain bisa ditahan, tetapi kalau makan susah ditahan.

"Kalau berhubungan dengan perut susah ditahan, karena perut harus diisi dari mana uang nya," kata Freddy.

Memang miris nasib pekerja Yayasan Bina Prestasi Nasional Subang milik Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu (Amel) ini.

Freddy Sudaryanto berharap kasus Subang ini segera berakhir. Dan, siapa pelakunya bisa ditangkap oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: RUMAH TKP Kasus Subang, Bikin MERINDING, Ini Harapan Keluarga TUTI dan AMEL Kepada Kepolisian

Sekedar mengingatkan kembali, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (23).

Jasad Tuti dan Amel ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak. Subang, Jawa Barat, Rabu 18 Agustus 2021. ***

 

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Berbagai Sumber YouTube Freddy Sudaryanto Sport

Tags

Terkini

Terpopuler