HARGA ‘SI BAU NIKMAT’ JENGKOL Meroket Menjelang Ramadhan, Pedagang Mengeluh

28 Maret 2022, 10:50 WIB
Harga Jengkol jelang Ramadhan 2022 merokte dan pedagang pun mengeluh /dok.DeskJabar.com/

DESKJABAR – Harga ‘si bau nikmat’ jengkol di sejumlah pasar tradisional di kawasan Bandung Timur diketahui meroket menjelang Ramadhan 2022. Hal ini membuat pedagang mengeluh karena omsetnya turun.

Keterangan diperoleh DeskJabar di pasar Cileunyi dan Cicalengka Kabupaten Bandung Senin 28 Maret 2022.

Harga jengkol kini mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya, harganya Rp 25 ribu per kilogram.

“Iya, harganya sekarang Rp 50 ribu dari semula Rp 25 ribu per kilogram. Harga mulai naik sejauh dua minggu lalu, tapi mulai tinggi sejak seminggu lalu,” ujar Lili (47), seorang pedagang di Pasar Cileunyi.

Baca Juga: Akhir Zaman, Mungkinkah Jin Bisa Menyerupai Sosok Imam Mahdi? Begini Penjelasan Ustadz Dhanu

Harga serupa juga terpantau di Pasar Cicalengka. Ratmi (59), seorang pedang sayuran mengatakan, harga jengkol pada saat-saat tertentu memang sering naik. Tahun-tahun lalu pun harga jengkol sering mendadak meroket.

“Tapi kalau naiknya harga jengkol sebelum Ramadhan, rasanya baru kali ini. Biasanya, naiknya setelah memasuki bulan puasa,” jelasnya.

Akibat dari naiknya harga, sejumlah pedagang kini mengeluh karena omsetnya menurun drastis.

Lili menjelaskan, walaupun harganya naik, penikmat jengkol biasanya tetap banyak yang membeli.  Dengan demikian, penjualan mereka tetap stabil. Kalau pun turun, tidak terlalu besar.

Namun sekarang, beda. “Masyarakat sekarang sepertinya lebih memilih membeli minyak goreng, ketimbang jengkol. Apalagi karena harga minyak goreng sekarang lebih murah dari jengkol,” kata Lili.

Baca Juga: MELEDAK! KODE REDEEM FF 28 Maret 2022, Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu, GRATIS Wasteland Roamer

Akibat yang membeli sepi, Lili mengaku sekarang paling banyak bisa menjual satu atau dua kilo saja per hari.

Padahal, sebelum harganya naik, kadang ia bisa menjual sampai 40-50 kilogram per hari.

"Ya, sekarang paling bisa menjual satu atau dua kilogram saja. Jengkol mahal, pembeli juga mikir mending beli minyak 2 liter," ujarnya.

Para pedagang tidak mengerti mengapa harga jengkol sekarang meroket hingga mereka harus menjual hingga Rp 50 ribu per kilogramnya.

Mereka hanya tahu bahwa barang tersebut di Pasar Caringin, sebagai tempat mereka membeli untuk dijual lagi, sedikit agak langka. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler