DESKJABAR- Seorang santri di Cianjur Jawa Barat hilang terseret gelombang saat berenang di Pantai Apra, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur dan belum di temukan.
Tim SAR Bandung masih terus melakukan pencarian santri di Cianjur yang hilang terseret ombak saat sedang berenang.
Santri tersebut terseret ombak saat berenang pada Rabu 8 Desember 2021. Saat itu mereka sedang berwisata ke Pantai Apra di Cianjur.
Baca Juga: Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya Pulau Jawa akan TERBELAH Dua 'Lagi', Ini Kata Denny Darko
Baca Juga: Cara Menerka Orang yang Mempunyai Khodam Pendamping, Lihatlah 5 Ciri-ciri Ini
Menurut informasi, santri yang terseret ombak pantai di Cianjur itu bernama Irsal (15) santri asal Maniis Kabupaten Purwakarta.
Irsal salah seorang santri di Pesantren Hafiz Nurul Kecamatan. Cibeber Kabupaten Cianjur.
Rombongan santri Pesantren Hafiz Nurul terseret berwisata ke pantai Apra di Sindangbarang Cianjur. Rombongan santri yang berjumlah 19 orang itu tiba di Pantai Apra sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Cara Melihat Orang yang Memakai Ilmu Pelet, Inilah Ciri-cirinya
Ketika sudah tiba di lokasi Pantai Apra, sebagian santri langsung main ke Pantai dan berenang.
Ada 7 Santri yang saat itu langsung berenang di Pantai Apra Cianjur. Sedangkan 12 santri lainya makan siang terlebih dahulu.
Baru 15 menit berenang, korban Irsal terseret arus gelombang pantai Apra. Rekan korban lainnya langsung berteriak minta pertolongan.
Baca Juga: Peliharalah, Hewan Ini Bisa Dijadikan Pagar Gaib atau Tolak Bala di Rumah Anda
Saat itu korban Irsal masih terlihat pada jarak 20 meter dari pinggir pantai. Rekan rekan korban terus melakukan upaya pertolongan. Namun arus gelombang lebih besar dan Irsal pun terseret arus pantai yang akhirnya tenggelam.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah setelah menerima laporan adanya santri yang hilang terseret ombak pantai langsung bergerak.
Pihak SAR Bandung langsung memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Tim reecue tiba di lokasikejadoa pada pukul 17.15 WIB.
“Sebelumnya melakukan koordinasi dengan pihak BPBD Cianjur dan Satpolair Cianjur dengan alut yang digunakan yaitu 1 Unit Rescue Car double cabin, 1 Unit LCR, 1 Set Palsar Air, 1 Set Peralatan Alkom, 1 Set Peralatan Medis dan APD Personal,” ujar Deden.
Pihak SAR Bandung masih terus melakukan upaya pencarian korban Irsal yang hilang terseret arus pantai.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi gelombang tinggi hingga 4 meter di wilayah selatan Jawa.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai , dari mulai Sukabumi, Cianjur Garut dan Pangandaran Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Jogjakarta diminta waspada.
Gelombang tinggi tersebut sesuai dengan hasil pemantau yang dilakukan BMKG Cilacap terjadi karena adanya kecepatan angin dari Barat Daya Barat laut dengan kecamatan berkisar antara 4- 27 knot.
Hal itu memicu terjadinya gelombang tinggi antara 2,5 meter sampai 4 meter. Gelombang tinggi terjadi pada Rabu 8 Desember 2021 sejak pukul 07.00 WIB hingga Kamis 9 Desember 2021 pada Pukul 07.00 WIB.
Baca Juga: Guru Pesantren Memperkosa Belasan Santriwati di Bandung, Netizen : Hukum Kebiri Saja!
Masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi terjadinya gelombang tinggi diminta untuk selalu waspada.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu meminta masyarakat yang tinggal ataupun berkepentingan mengunjungi kawasan pesisir selatan Jawa Barat untuk selalu waspada dan berhati-hati.
Kenapa harus hati-hati karena potensi gelombang tinggi masih mungkin terjadi hingga akhir bulan ini.
Baca Juga: Wow, Ternyata Rutin Minum Air Kelapa Bisa Bikin Awet Muda, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Selain itu, perlu diwaspadai juga kejadian seperti abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya yang disebabkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang.
Masyarakat diharap tidak percaya HOAX dan selau mencari informasi resmi kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BKMG, BASARNAS, BNPB, TAGANA, TNI/Polri dan aparat Pemerintahan setempat.***