DETIK DETIK Terakhir Pengungkapan Pembunuhan Subang, Mungkinkah Pelaku Seorang Sosiopat

29 November 2021, 17:43 WIB
YouTubeer Anjas di thailand melakukan analisa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. /Youtube Anjas di Thailand

DESKJABAR – Meski pengungkapan kasus pembunuhan Subang sudah melewati hari ke-100, namun saat ini merupakan detik detik menjelang polisi mengumumkan pelakunya.

Apalagi semakin hari pengungkapan kasus pembunuhan Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021, makin banyak terkuak profil pelaku eksekusi yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustikaratu alias Amel.

Bahkan analisa terbaru Anjas di kanal Youtube Anjas di Thailand berpendapat pelaku kasus pembunuhan Subang adalah seorang sosiopat namun bukan sebagai pembunuh profesional.

Baca Juga: Ameer Azzikra Meninggal Dunia, Alvin Faiz Mengaku Menyesel Bahkan Ingin Meminta Maaf Kepada Sang Adik

Pendapat Anjas tentang profil pelaku pembunuhan Subang tersebut, didasarkan atas foto-foto jasad Tuti dan Amel yang diterimanya. Sebab, dari foto tersebut tergambar ada perbedaan kondisi antara jasad Tuti dan jasad Amelm.

Menurut Anjas, ada salah satu dugaan kenapa kedua jenasah pembunuhan Subang dimandikan terlebih dahulu untuk menghilangkan jejak, seperti sidik jari terlihat lebih bersih dibanding jasad ibu Tuti.

Seperti diketahui, jasad ibu Tuti terlihat bagian depan wajah hancur karena  pukulan benda tumpul, namun di jasad Amel banyak luka-luka di bagian wajah.

Meski demikian, kenapa jasad Amel dimandikan cukup bersih setelah dieksekusi disbanding jasad ibu Tuti. Menurut Anjas, meski eksekutor tega melakukan sedemikian kejan kepada Amel, yang memandikan jasad Amel masih punya rasa kasihan dan empati, terbukti dengan kondisi jasadnya yang lebih bersih disbanding jasad ibu Tuti.

Bisa jadi tersangka yang memandikan kedua jenasah pembunuhan Subang itu, adalah tersangka dalam kategori orang yang membantu bukan pelaku, tetapi dia masih punya rasa kasihan.

Jika melihat luka-luka serius yang ada di jasad Amel, tidak mungkin pelakunya orang dekat korban. Jangan-jangan menurut Anjas pelakunya adalah seorang psikopat atau sosiopat?

Jika melihat foto jasad Amel yang dalam keadaan bersih, maka Ajas menduga pelakukan adalah seorang sosiopat.

Baca Juga: ANALISA BARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Diantara 5 Orang, 3 Diantaranya Pembunuh

Menurut Anjas, psikopat penyebabnya adalah bawaan lahir. Di otaknya, saluran ke empatinya sudah putus. Biasanay pelaku seperti ini senang saat melakukan penyiksaan.

Sedangkan sosiopat penyebabnya adalah orang melakukan pembunuhan karena faktor lingkungan.

“Misal, dia membunuh karena tidak bermaksud membunuh. Sebab kalau idak dibunuh maka dia sendiri yang akan dibunuh. Demikian juga saat merampok, dia terpaksa merampok kalau tidak keluarganya tidak bisa makan,” papar Anjas.

Anjas menambahkan, saat eksekusi juga ada perbedaan antara pelaku psikopat dan sosiopat. Kalau pelaku sosiopat masih ada rasa empatinya. “Kondiai jasad Amel sangat bersih karena dia masih ada rasa empatinya,” ujar Anjas.

Baca Juga: Terjadi Tabrakan Beruntun Libatkan Kontainer di Nagrok, Jalan Raya Bandung-Garut

Pelaku tidak bawa HP

Analisa Anjas juga menyebutkan pelaku kasus pembunuhan Subang tidak bawa HP saat melakukan eksekusi Tuti dan Amel pada 18 Agustus 2021 dinihari. Sebab, kalau membawa HP posisinya bisa terlacak melaui metode pelacakan BTS.

Menurut Anjas, melalui metode pelacakan HP posisinya bisa diketahui baik HP dalam keadaan mati atau dalam keadaan hidup. Itu juga yang terjadi saat Samsung M12 Amel terlacak posisi terakhir pada tanggal 18 Agustus 2021 pukul 7.38 WIB.

Dengan demikian, sebenarnya polisi juga bisa melacak siapa saja yang ada di TKP saat eksekusi pembunuhan Subang dilakukan, jika para tersangka membawa HP.

Baca Juga: Berikut Daftar Pemain yang Lolos BWF World Tour Final 2021, Ada Greysia Polii/Apriyani, Kevin Sanjaya/Marcus

Jadi kesimpulan Anjas, pelaku atau tersangka tidak membawa HP saat melakukan eksekusi.

Menurutnya, pelaku sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk eksekusi pembunuhan Subang tersebut.

Namun, sayangnya saat melakukan eksekusi tidak berjalan mulus yang diharapkan. Buktinya, tim penyidik kepolisian banyak menemukan alat bukti seperti sidk jari, DNA, yang bisa digunakan untuk memandu siapa tersangka kasus ini.

Yang dimaksud tersangka adalah pelaku, otaknya, orang yang membantu, dan orang yang mengetahui. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler