Update Kasus Pembunuhan Subang, Kenapa Amel Ikut Dibunuh? Ini Penjelasannya

29 November 2021, 10:46 WIB
TKP Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Polres Subang dan Polda Jabar lakukan pertemuan gabungan. /Antara/

DESKJABAR - Sudah lebih dari 100 hari Semenjak bergulir Kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak Di Subang, Polisi masih belum mengumumkan siapa otak dari kasus subang ini, tapi polisi sudah mengantongi nama pelaku dan kemungkinan tidak berapa lama lagi polisi akan mengumumkannya.

Polisi dalam menangani kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak Di Subang meskipun sudah mengantongi pelaku tapi sangat berhati-hati dalam mengungkapnya.

Dugaan-dugaan sementara banyak bergulir tentang siapa pelakunya,
Motif kenapa dibunuh, cara dibunuh dan lain-lain.

Baca Juga: ANALISA BARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah Banpol Menghilang ?

Baca Juga: BERITA HARI INI Pembunuhan Subang, Begini Penjelasan dr Sumi Hastry, Jika 1 Tertangkap akan Semua Tertangkap

Seperti ada dugaan baru dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, yaitu kenapa Amel Mustika Ratu dibunuh?

Dugaan sementara korban Amalia Mustika Ratu alias Amel terpaksa dibunuh karena memergoki pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang sedang menghabisi nyawa ibunya, Tuti Suhartini.

Sebetulnya yang menjadi target utama pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang adalah korban Tuti. Namun karena Amel mengetahuinya, akhirnya Amel juga ikut dilenyapkan untuk menutupi identitas pelaku karena kemungkinan korban Amel kenal dengan pelaku

Penjelasan tentang Jenazah di TKP

Seperti yang diungkapkan oleh. dr Sumy Hastry Purwanti, ahli Forensik Polri yang akrab dipanggil Hastry. "Dari teorinya, pembunuhan berencana itu dilakukan oleh lebih dari satu orang. Pengalaman saya kalau lihat jenazah dua atau tiga biasanya pelaku lebih dari satu"

Alasannya, lanjut Hastry, karena korban pasti melakukan perlawanan. “Kalau sendiri kan gak mungkin dia menyelesaikan (pembunuhan) terus membawa-bawa korban kemana kemana gitu (sendirian) minimal membawa korban itu ada yang ngebantu”, ungkap dr Hastry.

Pakar forensik dari kepolisian dr. Hastry mengatakan hal itu pada kanal YouTube Denny Darko yang berjudul “dr. Hastry: Tidak Perlu Pengakuan untuk Menentukan Tersangka, Alat Bukti Sudah Cukup!” yang di tayang pada Sabtu, 27 November 2021 malam.

Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang disebut-sebut merupakan pembunuhan berencana. Ditanya apakah dalam kasus Subang itu pelaku melakukan aksinya di luar rencana, tidak sengaja atau rencana pelaku berjalan mulus?, dr. Hastry menjawab singkat: “Soal itu nanti aja jawabnya (di pengadilan)"

Ahli forensik dr Haatry mengimbau jika ada kejadian atau suatu tindak pidana yang berhubungan dengan jenazah, masyarakat harus tahu dan bagaimana TKP itu harus dilindungi apa adanya, jenazahnya jangan dipindahin, jangan diangkat.

“Ya memang kasihan, tapi kesulitan kita nanti kalau olah TKP dengan tubuh jenazah yang telah berubah”, kata Hastry.

dr Hastry menegaskan, TKP dan sekitarnya harus dijaga jangan sampai ada orang lain masuk kecuali polisi. Kalau tidak punya ‘police line’ gunakan tali sekelilingnya ditutup nunggu polisi datang.

“Tubuhnya (jenazah) jangan ditutup dulu takutnya mengubah mungkin ada sesuatu yang nempel petunjuk sampel, apapun kan kalau ditutup nanti pas diangkat bisa terbawa”, ungkap Hastry.

"Apalagi jika ada jenazah yang belum dikenal tanpa identitas. Itu penting bagi kita kalau keadaan pertama itu seperti apa posisinya atau tanda-tanda yang yang membuat dia kehilangan nyawanya. Kalau digeser atau dipindahkan kita jadi kesulitan juga, nih TKP pertamanya gimana sih”, ungkap dr Hastry.

Ketika ditanya Denny Darko kalau jenazah harus tetap seperti saat ditemukan, tapi kenapa autopsi tidak dilakukan di tempat saat jenazah ditemukan?. Jawaban Hastry itu karena umumnya keluarganya tidak mengizinkan, jadi dibawa ke rumah sakit.

Kenapa polisi harus menunggu satu waktu tertentu, kenapa harus ditunda, kenapa kalau sudah tahu satu dinyatakan tersangka dulu nanti menyusul yang lainnya?.

“Tidak juga, kalau sudah yakin tersangka si A sudah langsung diumumkan”, jawab dr Hastry singkat.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler