KASUS SUBANG TERBARU 2021, Pelaku Diduga Menaruh Dendam Pada Amel, Hingga Dibiarkan Kesakitan

24 November 2021, 19:35 WIB
Foto kenang-kenangan saat almarhumah Amel jalan-jalan dengan ibunya, almarhumah Tuti. Ada saksi yang melihat mobil Alphard keluar dari garasi sekitar pukul 6.30 WIB saat hari kejadian pada 18 Agustus 2021 /Youtube Indra Zainal Chanel/

DESKJABAR- Menjelang 100 hari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, terus bermunculan prediksi soal siapa pelaku dan betapa teganya pelaku menghabisi Tuti Suhartini dan Amel Mustika Ratu.

Mungkinkah pelaku kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu memiliki dendam terhadap Amel. Sehingga melakukan pembunuhan dengan sangat sadis dan Amel dibiarkan kesakitan.

Anjas di Thailand melalui YouTube terbarunya yang diunggah pada Rabu 24 November memberikan gambaran bagaimana para pelaku melakukan eksekusi terhadap Ibu Tuti dan Amel.

Baca Juga: SADIS, Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Menikmati Kesakitan Luar Biasa yang Dialami Amel

Anjas memberikan analisa melalui foto-foto korban saat ditemukan dalam keadaan meninggal di dalam bagasi mobil Alphard.

Pelaku sepertinya memiliki dendam yang luar biasa terhadap Amel karena jika melihat dari foto-foto korban, Amel dibiarkan merasakan kesakitan yang luar biasa.

Apalagi di tubuh Amel ditemukan luka luka yang sangat luar biasa dan tidak bisa disebutkan. Di bawah mata Amel terlihat ada bekas luka sayat pisau.

Anjas menduga Amel dibiarkan merasakan kesakitan luar biasa sebelum akhirnya meninggal dunia. Sementara Ibu Tuti langsung dieksekusi dengan benda tumpul saat sedang tidur dan langsung meninggal dunia.

Bisa dibilang, pelaku pembunuhan sadis itu tidak memiliki kedekatan secara emosional dengan korban.

"Karena sejahat-jahat orang tidak akan mungkin tega melihat Amel merasakan kesakitan yang luar biasa," Katanya.

Baca Juga: JELANG Putusan MK Soal UU Cipta Kerja pada 15 November 2021, Inilah Rencana Aksi dan Tuntutan Buruh

Melihat kondisi ini Anjas memberikan argumentasi mengapa pihak kepolisian belum juga mengumumkan siapa pelakunya meskipun ia yakin polisi sudah memiliki alat bukti.

Pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini perlu kehati-hatian. Dan pihak kepolisian ingin mengungkap semunya.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini kata Anjas hasil gotongroyong yang luar biasa para tersangka, baik itu pelaku, otak pembunuhan, orang yang membantu dan orang yang mengetahui.

"Ini hasil gotongroyong yang luar biasa semoga pelakunya segera twrangkap dan aku suport para penyidik dan harus tahan banting," katanya.

Sementara itu, Dokter forensik Mabes Polri, Kombes Dr dr Sumy Hastry Purwanti di kanal YouTube Denny Darko mengatakan tidak ada kejahatan yang sempurna.

Meskipun dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang para pelaku terlihat begitu profesional dalam menghapus jejak. Tetapi tim penyidik juga berusaha untuk bisa mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut.

Sumy pun menyebut dirinya sebagia dokter dan polisi memang hati hati, ingin memastikan dulu tersangka, karena harus ada pintu masuknya darimana.

Baca Juga: TERKUAK, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Amalia Disiksa Sebelum Dibunuh

"Saya ingin memastikan dulu yakin orang itu terlibat dalam tindak pidana, nah dari hasil pemeriksaan sekarang kan dari puluhan saksi bisa naik tersangka dari bukti bukti yang kami periksa di laboratorium forensik," ujar dr Sumy Hastry menegaskan.

Pihak kepolisian sampai saat ini sudah memeriksa 55 saksi dan belasan saksi banyak berbicara di media massa.

Anjas optimis dalam waktu dekat ini pihak kepolisian akan segera mengungkap siapa tersangka pembunuh sadis itu.

Tersangka disitu kata dia ada empat pihak, pelaku, otak, orang yang membantu dan orang yang mengetahui.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler