SELAIN MOBIL ALPHARD, Tiga Benda Milik Amel Ini Bisa Menguak Misteri Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

20 November 2021, 06:05 WIB
Mobil Alphard pada TKP bisa menguak misteri pembunuh ibu dan anak di Subang. /Google Maps

 

DESKJABAR - Tiga bulan sudah kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021, masih belum bisa diungkap oleh kepolisian.

Kini fakta terbaru dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dikemukakan Anjas melalui kanal Youtube Anjas di Thailand, yang tayang pada Jumat 19 November 2021.

Anjas menyebutkan ada tiga benda yang merupakan alat komunikasi dan mobil Alphard yang kemungkinan bisa merujuk ke pelaku atau dalang dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Ketiga benda alat komunikasi tersebut adalah IPhone, IPad, dan Samsung M12. Anjas menduga HP tersebut ada data-data penting yang bisa merujuk ke pelaku atau dalang dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: MOBIL Alphard Bisa Jadi Kunci Pengungkapan Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Pelaku Berambut Cepak

Baca Juga: BEGINI PENGAKUAN Yana Supriatna yang Menangis dan Nasibnya Kini Setelah Aksi Prank di Cadas Pangeran Sumedang

Alasannya, kalau alasan perampokan maka yang Rp 30 juta yang ada di rumah TKP akan raib. “HP itu bisa menjadi kunci jawaban dan otak dari kasus ini,” tutur Anjas.

Terakhir HP milik almarhum Amel Subang, ternyata berada tidak jauh di lokasi tempat kejadian atau TKP.

Titik lokasi terakhir HP milik almarhum Amel diperoleh analis Anjas, setelah mendapat telepon dari seseorang yang bisa melacak IMEI HP milik almarhum Amel Subang yang menjadi korban kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Namun Anjas tidak menyebutkan nama sumbernya dan menyebut sebagai nara sumber istimewa. Dia mengakui dalam melacak HP Amel punya keterbatasaan karena untuk bisa melacak secara lengkap harus ada izin dari polisi, namun dia tidak mendapatkannya.

Baca Juga: TERKINI Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Handphone Amalia Terdeteksi di Sebuah Rumah di Jalancagak ?

Baca Juga: DUH TEGA TEGANYA, Yana Sumedang Melakukan Prank ke Polisi, TNI dan Lainnya yang Sudah Berjibaku

Seperti diketahui dari keterangan anak yang juga kaka dari korban kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yakni Yoris, bahwa yang hilang setelah kejadian pembunuhan sadis pada tanggal 18 Agustus 2021 dinihari itu adalah 3 alat komunikasi milik almarhum Amel.

Anjas juga fokus perhatian kepada mobil Alphard hitam yang terparkir miring di TKP pada tanggal 18 Agustus 2021.

Mobil Alphard milik almarhum Tuti Suhartini bisa jadi sebagai kunci pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, baik sebagai motif pembunuhan maupun posisi terakhir parkir pada tanggal 18 Agustus 2021.

Jadi tidak benar kalau mobil Alphard terparkir miring bukan karena yang memarkirkan mobil tersebut tidak mahir, melainkan ada maksud-maksud tertentu dalam kaitannya dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Bahkan, orang yang memarkirkan mobil Alphard hitam di tanggal 18 Agustus 2021, cirin-cirinya semakin jelas yakni selain rambutnya pirang, juga ada ciri-ciri lain yang diketahui, salah satunya berambut cepak.

Baca Juga: YANA SUPRIATNA  Akan Dilaporkan Siluman Cadas Pangeran  ke Polsek: PASALNYA PENCEMARAN NAMA BAIK..  

Baca Juga: Ternyata Begini Ritual Pesugihan Penglaris Celana Dalam Bekas, Agar Kuah Masakan Menjadi Lezat

Alasan Anjas, analisanya berubah dengan perkembangan fakta yang terjadi di media. Terutama melihat posisi rumah TKP yang berada di dekat jalan raya dan di depan rumah TKP terdapat sekolah SMA.

Menurut Anjas, diparkir miring dengan alsan untuk menutupi pandangan orang-orang di jalan raya atau di sekolah dekat TKP, saat para pelaku membawa jasad Tuti Suhartini dan Amel dimasukkan ke bagasi Alphard hitam, dengan posisi depan mobil menghadap miring ke arah jalan raya.

Kalau di parkir lurus, tentu para pelaku sadar orang-orang yang melintas di jalan raya akan dengan jelas melihat mereka dan apa yang sedang dilakukan mereka.

Yang jadi pertanyaan, adalah mengapa para pelaku meletakkan kedua jasad ditumpuk di bagasi mobil Alphard. Kalau mau dibuang di tempat lain, menurut Anjas masih banyak waktu untuk mewujudkannya.***

 

 

 

 

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler