AKANKAH Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Seperti Kasus Novel dan Marsinah yang Berujung Misteri

17 November 2021, 19:04 WIB
Kamis 18 November 2021 tepat 3 bulan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, akankah kasus ini bernasib sama dengan kasus Novel dan Marsinah? /Antara/

DESKJABAR – Besok Kamis tanggal 18 November 2021, tepat bulan ketiga kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, yang juga belum terungkap siapa pelaku atau otak dibalik kasus yang mengegerkan publik tersebut.

Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, mengatakan sejauh ini dalam menangani kasus seperti ini, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang merupakan kasus terlama yang dalam pengungkapan pelakunya.

Hal ini memunculkan kekhawatiran akankah kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bernsib sama sepertu kasus Novel Baswedan dan Marsinah, yang sudah bertahun-tahun belum juga terungkap siapa pelakunya.

Baca Juga: YORIS Tuduh Yosef Masuk ke TKP Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ini Klarifikasi Kuasa Hukum

Pada akhirnya kasus ini berujung misteri karena tidak ada kejelasan hingga saat ini siapa pelaku dan otak dibaliknya.

Tentu, bagi Polri, kasus-kasus seperti kasus Novel Baswedan dan Marsinah, telah mengganggu integritas polisi sebagai penegak hukum.

Demikian pula dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Kapolda Jabar yang baru Irjen Pol Suntana menaruh perhatian serius terhadap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, hinnga dia mengintruksikan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar untuk segera mengungkap pelakunya.

Keseriusan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana terhadap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, karena kasus yang banyak menyedot perhatian publik tersebut bisa menganggu integritas Polri.

Dalam catatan kriminal yang pernah terjadi di Indonesia, inilah 6 kasus kriminal yang mengganggu integritas Polri karena sampat saat ini pelakunya masih misteri yang belum terpecahkan.

Baca Juga: SIAPA Pembunuh Ibu dan Anak di Subang ? Yosef Subang Berani SUMPAH POCONG dan Katakan Begini

Semoga saja kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tidak akan menambah panjang daftar kasus-kasus kriminal yang berakhir dengan misteri yang bisa mengancam integritas Polri.

6 Kasus kriminal berujung misteri

Mengutip dari berbagai sumber, ada sejumlah kasus kriminal di Indonesia yang sampai saat ini belum terungkap siapa pelakunya. Bahkan, kasus ini seolah berujung seperti sebuah misteri yang membuat greget publik di negara ini.

Inilah 6 kasus kriminal yang sampat saat ini belum terjawab dan terungkap siapa pelakunya, yang mengganggu integritas Polri.

1.Penyiraman Air Keras Novel Baswedan (2017)

Pada tahun 2017, publik di Indonesia dihebohkan dengan peristiwa oenyiraman air keras ke bagian muka penyidik KPK, Novel Baswedan. Sampai saat ini, Polri belum bisa mengungkap pelakunya.

Baca Juga: BIN Sasar Kabupaten Indramayu Untuk Vaksinasi Massal Terhadap Ribuan Warga

Penyidik KPK, Novel Baswedan yang sedang menangani kasus e-KTP saat itu, mengalami teror siraman air keras oleh dua orang yang tidak dikenal.

Kejadiannya berlangsung ketika Novel usai melakukan sholat subuh di masjid di dekat rumahnya, tiba-tiba dua orang melintas dengan mengendarai sepeda motor dan menyiramkan air keras ke arah mukanya.

Akibat aksi tidak bertanggung jawab itu, mata sebelah kiri Novel Baswedan mengalami kecacatan.

Meski sudah dibentuk tim independen atas perintah presiden, namun hingga saat ini pelakunya belum terungkap, yang akhirnya memunculkan berbagai spekulasi bahwa otak pelakunya adalah orang-orang penting yang terkait dengan kasus yang tengah ditangani KPK.

2.Pembunuhan Marsinah (1993)

Pembunuhan aktivis buruh Marsinah pada 8 Mei 1993 juga saat itu menjadi perhatian publik.

Marsinah yang bekerja sebagai buruh di PT Catur Putera Surya, Porong, Jawa Timur, ditemukan tewaa di sebuah gubuk di pematang sawah di Desa Jagong, Nganjuk.

Hingga saat ini, kasus pembunuhan Marsinah masih menjadi kisah kriminal misteri dan belum menemukan titik terang. Apalagi menemukan dan menangkap pelakunya.

Baca Juga: YOSEF SUBANG, Minta Kapolda Jabar Baru Irjen Pol Suntana TANGKAP Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Muncul spekulasi bahwa Marsinah adalah korban politis karena dia vocal sekali memperjuangkan hak-hak buruh.

3.Pembunuhan Munir (2004)

Meski polisi sudah berhasil menyeret pilot Garuda, Pollycarpus, dan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Indra Setiawan, namun publik masih penasaran otak pelakunya.

Munir Said Thalib tewas diracun dalam penerbangannya dari Jakarta ke Amsterdam pada 7 September 2004. Ia dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia (HAM) yang berintegritas.

Kontras, organisasi HAM yang menaungi Munir, bahkan menyakini bahwa pembunuhan terhadap dia, melibatkan kalangan berpengaruh di negeri ini.

Kontras menyebut, pembunuhan Munir merupakan sebuah serangan yang dilakukan secara sistematik serta ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.

Kejahatan yang teroganisasikan itu diyakini melibatkan beberapa pihak dari kalangan berpengaruh.

Baca Juga: Statmen Denny Darko, Paman Korban Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Buka Suara Terkait Statmen Denny Darko

4.Pembunuhan Wartawan Udin (1996)

Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, seorang wartawan surat kabar harian asal Yogyakarta, dibunuh secara keji di rumahnya.

Berdasarkan temuan tim pencari fakta, tewasnya Udin tidak terlepas dari berita-berita yang ia tulis.

"Pelaku" pembunuhan wartawan Yogyakarta itu ditangkap pihak polisi, meski yang ditangkap bukanlah pelaku sebenarnya.

Pelaku pembunuhan Udin sebenarnya hingga saat ini belum tertangkap. Kasus ini menjadi salah satu kasus terkait kekerasan terhadap wartawan.

Baca Juga: Indonesia Master 2021, Inilah Prestasi Sinisuka Ginting Dan Kunlavut, Tunggal Putra Yang Berlaga Siang ini

5.Hilangnya 13 Aktivis (1998)

Sebanyak 13 aktivis diculik oleh militer. Salah satu yang menjadi korban penculikan adalah Wiji Thukul, penyair dan aktivis buruh.

Mereka menjadi korban penghilangan paksa oleh rezim Soeharto sesaat menjelang runtuhnya Orde Baru.

Tetapi hingga 20 tahun berselang, ke-13 aktivis belum juga ditemukan dan misterinya tidak terpecahkan.

Baca Juga: Inilah Sejumlah Manfaat Buah Alpukat untuk Kesehatan, dr. Zaidul Akbar Menyebutkan

6.Penembakan 12 Mahasiswa (1998)

Pada 12 Mei 1998, sebanyak dua belas mahasiswa ditembak ketika berunjuk rasa. Ketika itu, sekitar 6.000 mahasiswa berkumpul di pelataran parkir Kampus A Universitas Trisakti menuntut Soeharto mundur.

Hingga kini, salah satu kasus kriminal terbesar di Indonesia tersebut tidak pernah terungkap siapa yang menjadi dalangnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler