Pondok Pesantren (Ponpes) Deklarasikan Gerakan Silih Tulungan untuk Pemulihan Ekonomi Jabar

15 September 2021, 15:05 WIB
Pondok Pesantren Persatuan Islam 259 Firdaus, Kabupaten Bandung mendeklarasikan Gerakan Silih Tulungan kepada para santrinya. /yedi supriadi

DESKJABAR- Pondok Pesantren Persatuan Islam 259 Firdaus, Kabupaten Bandung mendeklarasikan Gerakan Silih Tulungan kepada para santrinya.

Hal tersebut dilaksanakan saat sosialisasi bertajuk "Silih Tulungan Goes to School" yang dilakukan oleh Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Jabar di Pangalengan, kemarin.

Sosialisasikan akan terus dilakukan kepada komunitas, sekolah, dan para pengusaha.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA, Pesta Diskon Free Fire Change Your Fate Dimulai Besok, Ada 2 Bundle Baru Berharga Murah

“Gerakan ini harus terus digelorakan di seluruh Jabar sebab silih tulungan adalah kearifan lokal masyarakat Sunda. Sekarang ini sosialisasikan dan deklarasi di lingkungan santri karena mereka adalah calon pemimpin masa depan yang diharapkan memiliki semangat silih tulungan,” ujar Project Officer Silih Tulungan Goes to School, Ahmad Taryana.

Ahmad mengatakan, santri maupun pengurus pondok pesantren berpandangan bahwa COVID-19 tidak hanya memberi dampak negatif terhadap semua sektor kehidupan, tetapi juga memunculkan banyak hal positif.

"Seperti munculnya semangat silih tulungan antarwarga. Kegiatan Jumat Berkah pun meningkat dibandingkan waktu sebelum pandemi melanda," katanya.

Budayawan Aat Soeratin dalam kesempatan terpisah mengungkapkan bahwa salah satu hikmah dari pandemi Covid-19 adalah menguatnya kembali tradisi silih tulungan di masyarakat.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem FF Yang Belum Diketahui Pada reward.ff.garena.com/id Gratis SG 2 Ungu, MP40, 3000 Diamond

“Sekarang ini semangat berbagi, tolong menolong di masyarakat semakin masif. Masyarakat yang berkecukupan membantu mereka yang terdampak pandemi. Semangat saling mengingatkan antar sesama juga semakin bagus,” ujar Aat.

Dalam pandangan Aat, semangat silih tulungan memang masih hidup dalam pranata sosial masyarakat Jawa Barat.

“Akan lebih bagus lagi bila tadisi silih tulungan tidak hidup secara sporadis tapi menjadi kesadaran kolektif. Bila kesadaran kolektif terbentuk, maka akan menjadi karakter atau ciri mandiri masyarakat Jawa Barat,” jelas Aat.

Ia menilai, warga Jabar akan mengalami kerugian dua kali bila tidak dapat memetic hikmah dari kejadian pandemi.

“Alangkah malangnya jika, sebagai sebuah kaum, kita tak pandai memetik hikmah di balik wabah ini. Rugi karena dua tahun banyak yang terpapar dan meninggal, dan rugi karena perekonomian terpuruk. Kita tentu ingin segera keluar dari pandemi. Mari kita gelorakan semangat silih tulungan dengan menjalankan prokes secara ketat. Tong nepaan, entong katepaan. Itu melalui prokes,” kata Aat.

Baca Juga: Dua Inovasi Baru Layanan Pertanian Diperkenalkan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Sementara itu, Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar Eric Wiradipoetra mengatakan, tolong-menolong, yang merupakan bagian budaya Jabar, menjadi modal penting untuk bangkit dan pulih dari kesulitan ekonomi akibat hantaman pandemi COVID-19.

Satu setengah tahun pandemi berlangsung, banyak masyarakat terdampak secara ekonomi.

Ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang tidak bisa berjualan, ada yang dipotong gaji, ada juga yang dirumahkan tanpa penghasilan.

Menurut Eric, situasi serba sulit tersebut dapat diatasi apabila kebersamaan dan tolong-menolong mengalir deras di tengah masyarakat. Sebab, dua hal tersebut menjadi modal dasar memulihkan ekonomi.

"Silih tulungan adalah praksis egalitarian karena kata silih menyiratkan kesetaraan. Setiap manusia dikodratkan saling membutuhkan, menolong, dan ditolong, memberi, dan menerima pemberian. Semangat inilah yang ingin kami bentuk," kata Eric.

Eric mencontohkan, untuk menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), masyarakat yang memiliki penghasilan dapat membeli barang ke UMKM-UMKM sekitar tempat tinggalnya.

"Masyarakat dapat memberi kontribusi dalam pemulihan ekonomi dengan mengubah perilakunya. Menggunakan dan membeli produk lokal adalah upaya menolong pemulihan ekonomi," ucapnya. ***

 
Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler