Kota Bandung Mendesak Terdapat Tempat Isolasi Tingkat Kelurahan

14 Juni 2021, 17:49 WIB
Gambaran kondisi COVID-19 Kota Bandung sampai Minggu, 13 Juni 2021 /PUSAT INFORMASI COVID-19 KOTA BANDUNG

DESKJABAR - Keberadaan tempat isolasi pada tingkat kelurahan di Kota Bandung mendesak dimiliki. Apalagi, kondisi Covid-19 sedang kembali mengkhawatirkan.

Kepentingan terdapatnya tempat isolasi di setiap kelurahan, menjadi salah satu upaya solusi penyediaan. Soalnya, ruang-ruang isolasi pada sejumlah rumah sakit dikabarkan sudah nyaris penuh.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, di Bandung, Senin, 14 Juni 2021, mengatakan, setidaknya dibutuhkan minimal satu tempat isolasi pada setiap kelurahan. 

"Sebab, rumah sakit dan hotel-hotel yang dijadikan tempat isolasi, kondisinya sudah nyaris penuh. Keterisiannnya hampir 90 persen. Dibutuhkan penyediaan secara mandiri pada setiap kelurahan, minimal satu tempat isolasi," ujarnya.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Harusnya Kolaborasi dengan Capres Usungan Partai Seperti Airlangga Hartarto

Ema Sumarna menghimbau, masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi protokol kesehatan. Apalagi, pertambahan kasus COVID-19 di Kota Bandung kini menjadi lebih banyak dibandingkan jumlah yang sembuh.

Namun Ema Sumarna mengatakan, Kota Bandung masih termasuk ke dalam wilayah zona oranye. Bahkan, 80 persen dari seluruh lingkup RT di Kota Bandung masih termasuk pada zona hijau.

"Namun persoalannya, bukan zona. Tetapi adalah dinamika pandemi yang harus kita waspadai," tegasnya.

Pihak Satgas COVID-19 Kota Bandung pun, menurut Ema Sumarna, masih terus berupaya menambah ruang isolasi bagi mereka yang terkena. Ada dua hotel yang sedang dpersiapkan, untuk digunakan sebagai ruang isolasi.

Baca Juga: Hutan Bambu Kembali Dikembangkan di Jawa Barat, Sebagai Solusi Perubahan Iklim

Virus India

Sementara itu pada hari yang sama di Jakarta, Jawa Tengah dan Pulau Madura (Jawa Timur), varian virus COVID-19 asal India, yaitu B1617.2 banyak ditemukan menyerang masyarakat setempat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dikutip Antara, mengonfirmasikan, bahwa varian virus COVID-19, yaitu B1617.2 dari India banyak ditemukan di Jakarta, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dan Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Menurut dia, penularan virus COVID-19 asal India lebih cepat namun tidak lebih mematikan. Namun tetap dilerlukan akselerasi vaksinasi yang dipercepat. ***




Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler